Simplisius Anggul alias Simin (39), ditangkap usai kedapatan mengoplos gas LPG. Praktik tersebut berlangsung sajak tahun 2023 dan keuntungannya dibelikan mobil.
Kejahatan pengoplosan gas LPG itu dilakukannya di kediamannya di Jalan Seminari I Nomor 14, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali. Wadir Reskrimsus Polda Bali AKBP I Nengah Sadiarta menjelaskan, pelaku Simplisius melakukan aksinya sejak tahun 2023 lalu.
"Dari kegiatan pengoplosan ini, pelaku mendapatkan keuntungan Rp 10 juta, itu pendapatan dalam sebulan," ujar Sadiarta kepada awak media, Rabu (27/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi Simplisius diketahui setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan diberbagai wilayah Denpasar dan Badung pada Selasa (26/8/2025) mengenai adanya informasi dari masyarakat terkait kelangkaan gas elpiji belakangan ini.
Setelah ditelusuri, pihak kepolisian juga mendapatkan informasi adanya kegiatan pengoplosan gas elpiji di wilayah Kuta Utara, Badung tepatnya di Jalan Seminari I, Desa Dalung. Berdasarkan informasi tersebut, tim Subdit IV Tipidter menemukan seorang yang beberapa kali membawa gas elpiji ukuran 3 kilogram.
Dia menjelaskan anggotanya lalu mengikuti dan mendapatkan pelaku yang tengah melakukan aksinya pengoplosan gas elpiji. "Lokasinya di rumah, itu ada di wilayah Kuta Utara. Agak masuk ke dalam lokasi sehingga tidak begitu dicurigai oleh masyarakat (kegiatan pengoplosan)," terang mantan kapolres Karangasem tersebut.
Hasil penyidikan, pelaku Simplisius ternyata melakukan kegiatan pengoplosan seorang diri. Ia membeli gas elpiji ukuran 3 kilogram alias gas melon bersubsidi di warung-warung lalu dioplos ke tabung ukuran 12 kilogram.
Dari pengakuan pelaku, dia membeli gas melon di warung berbagai tempat seharga Rp 23 ribu. Kemudian dioplos ke tabung gas berukuran besar alias 12 kilogram dan menjualnya dengan harga Rp 175 ribu per tabung di seputaran wilayah Kuta Utara, Badung.
Menariknya, dari hasil keuntungan pengoplosan gas elpiji, pelaku bisa membeli satu unit mobil Suzuki Carry pick up berwarna putih berpelat DK 8401 AF. "Iya itu di beli dari hasil keuntungan pengoplosan gas elpiji. Cash atau kredit? Itu masih kita dalami," jelasnya.
Hasil pengungkapan pengoplosan gas elpiji, I Nengah Sadiarta menyebut selain mobil, ada 82 tabung gas melon yang sudah dioplos, 12 tabung gas berukuran besar (12 kilogram) yang sudah terisi gas oplosan, dua tabung gas ukuran besar yang kosong, hingga beberapa alat-alat yang digunakan untuk pengoplosan.
(mud/mud)