Kasus pemerasan pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyeret nama mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel. Namun sorotan publik kini tertuju pada sosok anak buahnya yang dijuluki 'sultan' karena royal menggelontorkan uang miliaran hingga motor mewah.
Noel ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (20/8). Dua hari setelahnya, Jumat (22/8), KPK mengumumkan Noel sebagai tersangka bersama 10 orang lain. Dari pengusutan kasus itu, terungkaplah figur pejabat yang disebut-sebut sebagai 'sultan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Noel Juluki Anak Buahnya 'Sultan'
Ketua KPK Setyo Budiyanto menyebut sosok yang dimaksud adalah Irvian Bobby Mahendro (IBM), Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 periode 2022-2025. Julukan 'sultan' disematkan Noel karena Irvian dikenal punya banyak uang dan kerap memenuhi permintaannya.
"IEG menyebut IBM sebagai Sultan, maksudnya orang yang banyak uang di Ditjen Binwas K3," kata Setyo kepada wartawan, Sabtu (23/8/2025).
Irvian sendiri termasuk dalam daftar 11 tersangka yang ditahan KPK. Dia disebut sebagai pihak yang paling banyak menerima aliran dana dari praktik pemerasan sertifikasi K3.
Royal Gelontorkan Rp 3 Miliar untuk Noel
Salah satu contoh kemurahan tangan Irvian adalah ketika Noel meminta bantuan biaya renovasi rumahnya di Cimanggis. Tanpa banyak pikir, Irvian langsung menyanggupi permintaan itu dengan menyerahkan uang bernilai miliaran rupiah.
"IEG minta untuk renovasi rumah Cimanggis, IBM kasih Rp 3 miliar," ujar Setyo.
Uang Rp 3 miliar itu diberikan hanya beberapa bulan setelah Noel dilantik menjadi Wamenaker pada Oktober 2024. Sikap royal Irvian inilah yang membuatnya semakin dikenal dengan julukan 'sultan' di lingkungan Ditjen Binwas K3.
Ducati untuk Mantan Wamenaker
Tak berhenti di uang miliaran, Noel juga mendapat hadiah mewah lain dari Irvian berupa motor Ducati. Permintaan itu berawal dari percakapan antara Noel dan Irvian.
"Saat minta motor, IEG ngomong ke IBM, 'kamu main motor besar ya. Kalau untuk saya cocoknya motor apa?'," kata Setyo.
Mendengar permintaan itu, Irvian segera membelikan sebuah motor Ducati dan mengirimkannya ke rumah anak Noel.
"Kemudian IBM belikan dan kirim ke rumahnya, 1 Ducati," ucap Setyo.
Motor gede (moge) tersebut kini diketahui masih berada di rumah anak Noel.
Uang Mengalir Rp 81 Miliar, 'Sultan' Terima Rp 69 Miliar
KPK menyebut praktik pemerasan sertifikasi K3 di Kemnaker berlangsung sejak 2019. Biaya pengurusan yang seharusnya Rp 275 ribu membengkak hingga Rp 6 juta.
Dari selisih itu, terkumpul uang sekitar Rp 81 miliar. Uang tersebut mengalir ke sejumlah pihak, dan Irvian mendapat porsi terbesar.
"Irvian Bobby Mahendro selaku pejabat Kemnaker yang dipanggil 'sultan' oleh Noel mendapatkan aliran uang terbesar, yakni Rp 69 miliar melalui perantara," ungkap Setyo.
Angka fantastis itu menjadikan Irvian bukan hanya sekadar 'sultan' julukan, melainkan benar-benar menikmati hasil paling besar dari skema pemerasan tersebut.
11 Tersangka Kasus Pemerasan K3
KPK menetapkan 11 tersangka dalam kasus pemerasan sertifikasi K3 di Kemnaker. Mereka berasal dari berbagai posisi, mulai pejabat hingga pihak swasta. Berikut daftarnya:
- Irvian Bobby Mahendro, Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 2022-2025
- Gerry Aditya Herwanto Putra, Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja 2022-sekarang
- Subhan, Subkoordinator Keselamatan Kerja Dit Bina K3 2020-2025
- Anitasari Kusumawati, Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja 2020-sekarang
- Immanuel Ebenezer Gerungan, Wamenaker RI
- Fahrurozi, Dirjen Binwasnaker dan K3 Maret 2025-sekarang
- Hery Sutanto, Direktur Bina Kelembagaan 2021-Februari 2025
- Sekarsari Kartika Putri, Subkoordinator
- Supriadi, Koordinator
- Temurila, pihak PT KEM Indonesia
- Miki Mahfud, pihak PT KEM Indonesia
Simak Video "Video Sederet Ucapan Kontroversial Immanuel Ebenezer yang Kini Diciduk KPK"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)