Gaza Kembali Berdarah, 30 Warga Tewas Ditembak Saat Antre Bantuan

Gaza Kembali Berdarah, 30 Warga Tewas Ditembak Saat Antre Bantuan

Tim detikNews - detikBali
Jumat, 01 Agu 2025 08:50 WIB
Palestinians carry aid supplies that entered Gaza through Israel, in Beit Lahia, northern Gaza Strip, July 27, 2025. REUTERS/Mahmoud Issa
Dikepung Lapar, Warga Gaza Gantungkan Harapan ke Bantuan. (Foto: REUTERS/Mahmoud Issa)
Jakarta -

Aksi kekerasan Israel di Gaza kembali menelan korban jiwa. Pasukan militer Israel dilaporkan menembaki kerumunan warga Palestina yang tengah mengantre bantuan kemanusiaan. Sedikitnya 30 orang dilaporkan tewas.

Dikutip dari detikNews, Jumat (1/8/2025), Badan Pertahanan Sipil Gaza menyebut insiden berdarah itu terjadi di wilayah utara Jalur Gaza. Penembakan dilakukan saat warga tengah berkumpul menunggu distribusi bantuan.

"Sedikitnya 30 orang syahid terbunuh dan 300 orang terluka ketika pasukan Israel menembaki orang-orang yang sedang menunggu bantuan di sebelah utara Kota Gaza," kata juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, Mohammed Abu Salmiya, mengonfirmasi bahwa fasilitasnya telah menerima 35 jenazah akibat insiden tersebut. Lokasi penembakan disebut terjadi sekitar tiga kilometer dari titik penyeberangan Zikim, jalur masuk truk bantuan ke Gaza.

Respons Israel

Militer Israel atau IDF mengklaim tak mengetahui adanya korban jiwa dalam kejadian tersebut. Mereka mengatakan pasukannya hanya melepaskan tembakan peringatan.

"Pasukan melepaskan tembakan peringatan di daerah tersebut, tidak diarahkan ke kerumunan orang, sebagai tanggapan atas ancaman yang ditimbulkan kepada mereka. Menurut penyelidikan awal, IDF tidak mengetahui adanya korban akibat tembakan IDF. Detail dari insiden tersebut masih diperiksa," kata pihak militer Israel.

IDF menyebut puluhan warga Gaza terlihat berkumpul di sekitar truk-truk bantuan dan berada dekat dengan posisi pasukan mereka yang sedang beroperasi di wilayah utara.

Sementara itu, PBB melalui Badan Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan bahwa jeda taktis yang dilakukan Israel selama empat hari tidak cukup membantu meredakan krisis kemanusiaan di Gaza. Warga tetap menghadapi kelaparan, kekurangan gizi, dan risiko kematian meski gencatan senjata sementara diberlakukan.

"Orang-orang masih sekarat akibat kelaparan dan kekurangan gizi, di samping korban jiwa di antara mereka yang mencari bantuan," demikian pernyataan OCHA.

Beberapa jam sebelum insiden utama, 14 warga Palestina dilaporkan tewas dalam empat insiden terpisah. Tiga di antaranya terjadi di dekat lokasi distribusi bantuan. Dalam dua kejadian tersebut, tentara Israel juga disebut melepaskan tembakan peringatan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Jerit Payah Warga Palestina Dapatkan Bantuan Udara di Jalur Gaza"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads