Tajaddin Hajiyev (35) harus dipapah memakai kursi roda saat digiring ke ruang tahanan Polresta Denpasar. Warga negara (WN) Azerbaijan itu mengalami patah tulang seusai ditabrak korbannya saat hendak melarikan diri.
Hajiyev adalah salah satu dari dua tersangka perampokan money changer di Kuta, Badung, Bali. Meski sempat kabur seusai menggasak uang Rp 191 juta, Hajiyev berhasil ditangkap warga di Jalan Wana Segara, Legian, Kecamatan Kuta, Badung, Bali, Minggu (27/7/2026).
"Bukan ditembak itu. Kakinya patah," ungkap Kapolsek Kuta, Kompol Agus Riwayanto Diputra, saat konferensi pers di Mapolresta Denpasar, Kamis (31/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengungkapkan Hajiyev kabur seusai menganiaya pegawai money changer berinsial F. Hajyev kabur membawa sebagian dari uang Rp 190,1 juta hasil transaksi mata uang asing di money changer tersebut.
"Yang dipakai untuk kabur itu motor rental. Sudah disewa empat bulan," kata Agus.
Awal Mula Perampokan
Aksi perampokan itu berawal saat Hajiyev hendak menukarkan uang kripto senilai USDT 9.000 ke rupiah di gerai penukaran PT Arta Jaya Dewata Money Changer. Hajiyev berkomunikasi untuk menukarkan mata uang asing itu melalui aplikasi Telegram.
Setelah dikalkulasi, Hajiyev dan pengelola money changer menyepakati nilai tukar uang kripto itu sebesar Rp 153,8 juta. Namun, tak lama kemudian, Hajiyev berubah pikiran.
Hajiyev kemudian menambah uang kripto yang ingin ditukarnya sebesar USDT 2.350. Pria asal Azerbaijan itu sempat bernegosiasi dengan pihak money changer hingga disepakati uang rupiah yang didapat dari penukaran kripto itu sebesar Rp 191,1 juta.
"Tersangka menunjukkan paspor palsunya, sehingga korban percaya. Tersangka meminta uang itu diantar ke vilanya dia. Mungkin korban ingin memberikan layanan yang prima," kata Agus.
F dan rekannya berinisial E pun datang membawakan uang rupiah itu ke vila tempat Hajiyev menginap di kawasan Tuban, Kuta. Beberapa saat kemudian, pria asing bernama Evgeniy Viktorovich menyusul ke vila itu. Pria asal Usbekistan itu ternyata merupakan komplotan Hajiyev.
Evgeniy lantas menghampiri E dengan mengaku sebagai anggota Interpol. Tanpa basa-basi, Evgeniy langsung menganiaya E. Sementara itu, Hajiyev lantas menganiaya F. "E berontak dan berhasil kabur. Sempat dikejar tersangka dari Usbekistan itu (Evgeniy)," ungkap Agus.
Lantaran gagal menangkap E, Evgeniy lalu kembali ke vila dan membantu Hajiyev menghajar F. Saat itulah Hajiyev menggasak uang rupiah yang diantar oleh F.
Dikejar hingga Bertabrakan
Singkat cerita, Evgeniy dan Hajiyev bergegas kabur dari vila itu. Namun, F tidak mau menyerah. Ia memutuskan mengejar kedua pria asing itu.
F mengejar Hajiyev hingga bertabrakan di Jala Wana Segara, Legian, Kuta. Walhasil, Hajiyev ditangkap warga dengan kondisi patah kaki.
Saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Denpasar, Hajiyev tampak tertunduk di atas kursi roda dengan tangan diborgol. Kakinya yang patah juga masih diperban. Sementara itu, Evgeniy yang sempat buron juga telah ditangkap.
Sebelumnya, aksi Hajiyev sempat direkam warga sekitar hingga viral di media sosial. Berdasarkan video yang beredar, motor tanpa pelat nomor yang digunakan Hajiyev tergeletak melintang di tengah jalan. Sementara itu, berlembar-lembar uang juga berserakan di sekitarnya.
Video tersebut juga memperlihatkan pria asing itu hanya memakai celana pendek biru. Dia diadang dan diinterogasi dua orang di depan rumah warga. Seusai bertabrakan, turis Azerbaijan itu terlihat kelelahan dan merengek meminta air minum karena haus.
Simak Video "Video: WN Azerbaijan Ditangkap Warga Usai Curi Duit Money Changer di Bali"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)