Korban Salah Sasaran, WN Lithuania Dikeroyok 4 OTK di Jimbaran

Korban Salah Sasaran, WN Lithuania Dikeroyok 4 OTK di Jimbaran

Sui Suadnyana, Aryo Mahendro - detikBali
Rabu, 16 Jul 2025 16:41 WIB
Ilustrasi pengeroyokan sejoli usai nobar
Foto: Ilustrasi pengeroyokan. (Dok.Detikcom)
Denpasar -

Warga negara (WN) Lithuania berinisial RS dikeroyok empat orang tak dikenal (OTK), Kamis (10/7/2025). Pengeroyokan terjadi di sebuah vila Perum Sakura 1 Blok E Nomor 10, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, karena disangka seorang warga negara asing (WNA) bernama Rustam.

"Jadi sebenarnya dia (RS) ini korban salah sasaran," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy, saat ditemui detikBali di kantornya, Rabu (16/7/2025). Menurut Ariasandy, RS telah melapor ke Polda Bali.

Ariasandy mengatakan vila lokasi pengeroyokan adalah milik Rustam, kenalan dari RS. RS dan Rustam saling kenal di Bali belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suatu hari, RS ditawari oleh Rustam untuk tinggal di vilanya. Tawaran itu diterima RS. Saat datang ke vila itu pukul 23.30 Wita, RS langsung dihajar dua orang tak dikenal yang diduga sudah menunggu di sana.

"Korban menderita luka hidung dan rahang, tetapi tidak terlalu parah karena korban pakai helm saat dihajar," terang Ariasandy.

Menurut Ariasandy, penganiayaan terhadap RS berhenti saat salah seorang pelaku membuka helm RS. Seusai helm RS dibuka, para pelaku baru mengetahui jika orang yang dihajar bukanlah Rustam, penyewa vila yang mereka cari.

Tak lama setelah itu, ada lagi dua pelaku yang menghampiri RS di vila itu. RS dimintai uang US$ 150 ribu oleh dua OTK yang baru datang itu.

Pengakuan RS, dua orang baru itu mengaku sebagai petugas imigrasi dan meminta paspornya untuk difoto. RS juga mengaku diancam akan dibunuh oleh dua orang tak dikenal yang mengaku petugas imigrasi itu. "Tetapi korban juga nggak yakin kalau mereka petugas imigrasi," katanya.

Empat OTK itu lalu kabur setelah menghajar orang yang salah sasaran dan tidak mendapatkan uang.

Rustam, pemilik vila itu, sedang diburu untuk mendapat petunjuk identitas empat OTK itu. "Kami masih penyelidikan. Kami belum tahu siapa pelakunya," terang Ariasandy.




(hsa/hsa)

Hide Ads