3 Penembak WN Australia di Bali Diduga Jaringan Kartel Narkoba Amerika Latin

Badung

3 Penembak WN Australia di Bali Diduga Jaringan Kartel Narkoba Amerika Latin

Sui Suadnyana, Aryo Mahendro - detikBali
Selasa, 15 Jul 2025 17:45 WIB
Kepala BNN, Komjen Marthinus Hukom, saat ditemui wartawan sesuai menghadiri Deklarasi Desa Bersih Narkoba di Desa Adat Kelan, Kecamatan Kuta, Badung, Selasa (15/7/2025). (Aryo Mahendro/detikBali)
Foto: Kepala BNN, Komjen Marthinus Hukom, saat ditemui wartawan sesuai menghadiri Deklarasi Desa Bersih Narkoba di Desa Adat Kelan, Kecamatan Kuta, Badung, Selasa (15/7/2025). (Aryo Mahendro/detikBali)
Badung - Tiga pelaku penembakan terhadap dua warga negara (WN) Australia bernama Zivan Radmanovic dan Sanar Ghanim di Villa Santisya 1, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, diduga jaringan kartel narkoba Amerika Latin. Ketiga penembak itu adalah Jenson Darcy Francesco, Coskun Mevlut, dan Tupou Paea Middlemore.

"Bisa dilihat, itu (ketiga tersangka) bahwa itu adalah jaringan kartel (narkoba) di Amerika Latin sana," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Marthinus Hukom, sesuai menghadiri Deklarasi Desa Bersih Narkoba di Desa Adat Kelan, Kecamatan Kuta, Badung, Selasa (15/7/2025).

Marthinus mengatakan kejahatan Mevlut, Francesco, dan Middlemore mirip dengan aksi kriminal yang dilakukan warga asing beberapa tahun lalu. Karenanya, dia yakin tiga tersangka penembak Ghanim dan Radmanovic itu terkait jaringan kartel narkoba di Amerika Latin.

"Artinya, operasi mereka sudah sampai di sini. Kami bisa membuktikan itu," tegas Marthinus. Namun, Marthinus enggan memaparkan dugaannya itu lebih lanjut lantaran tidak ikut langsung menyelidiki kasus itu.

Marthinus mengatakan ada motif yang lebih kompleks dari aksi penembakan yang dilakukan Mevlut dan dua rekannya. Ada upaya pantauan intelijen terhadap kasus penembakan itu bersama Polda Bali.

Menurut Marthinus, perlu dipastikan Mevlut dan dua rekannya terlibat dengan jaringan kartel narkoba di Amerika Latin atau tidak. Dengan begitu, ada gambaran yang lebih besar terkait dengan motif Mevlut, Francesco, dan Middlemore menembak Ghanim dan Radmanovic.

Diberitakan sebelumnya, penembakan brutal terjadi di Vila Casa Santisya 1, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, Sabtu (14/6/2025) dini hari. Menurut polisi, Jenson berperan sebagai penyedia mobil dan sepeda motor untuk Tupou Pasa Midolmore (37) dan Coskunmevlut (23). Coskunmevlut dan Midolmore bertindak sebagai eksekutor

Pistol yang digunakan untuk menembak Ghanim dan Radmanovic sudah ditemukan dan sedang diteliti di laboratorium forensik untuk menemukan kecocokannya. Hanya saja, hingga kini, motif aksi penembakan itu belum dapat dipastikan.


(iws/iws)

Hide Ads