Fakta-fakta ABG 14 Tahun di Lombok Diperkosa 3 Teman Instagram

Round Up

Fakta-fakta ABG 14 Tahun di Lombok Diperkosa 3 Teman Instagram

Tim detikBali - detikBali
Selasa, 03 Jun 2025 07:00 WIB
ilustrasi
Iustrasi perkosaan. Foto: Dok.Detikcom
Lombok Barat -

Anak baru gede (ABG) berusia 14 tahun asal Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi korban penyekapan dan pemerkosaan oleh tiga pemuda kenalannya di Instagram. Kronologi kekerasan seksual yang dialami korban terungkap setelah Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Mataram memeriksa ABG tersebut.

"Ketiga terduga ini (BA, WD dan MII) masih di bawah umur, usinya 17 tahun, masih pelajar," terang Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Satreskrim Polresta Mataram, Iptu Eko Ari Prastya, Senin (2/6/2025).

Berikut fakta-fakta ABG 14 tahun disekap dan diperkosa tiga pemuda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awal Penyekapan

Kasus dugaan penyekapan dan persetubuhan ini bermula dari Jumat (23/5/2025) malam. Korban kala itu dijemput oleh kenalannya berinisial FJ, yang dikenal sebulan sebelumnya melalui Instagram. Korban diajak menginap oleh FJ di rumah temannya.

ADVERTISEMENT

"Ternyata korban ini sudah menyiapkan pakaian dari rumah sebanyak tiga pasang. Memang sudah ada niat korban ini mau kabur dari rumah untuk menginap di rumah temannya (FJ)," terang Eko.

FJ tidak sendirian kala menjemput korban, melainkan bersama BA. Korban dibawa ke Pantai Selingkuh. Tak berselang lama, WD dan MII kemudian menyusul ke pantai yang berada di Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Mataram, itu.

Mereka berlima, yakni korban, FJ, WD, BA, dan MII duduk bersama di Pantai Selingkuh. Tak lama kemudian, mereka berpindah ke rumah WD. Saat berada di sana, korban sempat ingin pulang, tetapi ditahan oleh FJ dan memintanya untuk tetap menginap.

Korban Disetubuhi Berkali-kali

Korban akhirnya menginap di rumah WD. Persetubuhan mulai terjadi pada Sabtu (24/5/2025) pagi. Korban pertama kali disetubuhi oleh BA.

"Pengakuan korban, sebanyak dua kali (disetubuhi oleh BA) pada tanggal 24/5/2025 pagi hari," kata Eko.

Tak sampai di sana, WD kembali menyetubuhi korban pada sore harinya. Tidak sendirian, WD menyetubuhi korban bersama MII. Korban awalnya disetubuhi secara bergantian. Kemudian, dilakukan secara bersamaan.

"Pengakuan korban, WD sama MII melakukan sore harinya. Awalnya sendiri-sendiri, selanjutnya bersamaan, saling tonton. Jadi, mereka saling tonton, saling melihat saat melakukan (menyetubuhi korban)," ujar Eko.

Diberi Makan dan Tidak Mendapat Kekerasan Fisik

Pengakuan korban, lanjut Eko, selama disembunyikan di kamar WD, dia diberikan makan dan sebagainya. Korban tidak mendapatkan kekerasan fisik selama di sana.

"Memang tidak ada pengakuan dari korban ini (mendapat) kekerasan, tidak ada. Kalau bujuk rayu memang iya. Kalau dikatakan sekap tidak karena ada kebebasan. Yang bersangkutan (korban) sendiri tidak dikekang atau apa. Tidak disekap," lanjut Eko.

Fakta lain klik halaman berikutnya

Berpindah Tempat Menginap agar Tak Diketahui Ortu

Eko mengungkapkan korban berada di rumah WD dari Jumat (23/5/2025) hingga Selasa (27/5/2025). Setelah itu, korban dipindah ke rumah salah satu teman pelaku inisialnya AD. Rumah itu masih berada di Mataram.

"Karena cukup lama menginap di rumah WD dan takut diketahui oleh orang tuanya WD, keesokan harinya pada Rabu (28/5/2025) berpindah ke rumah temannya bernama AD. AD ini tidak tahu apa-apa, ternyata dititipkan saja oleh BA dan WD ini," tutur Eko.

Korban berada di rumah AD selama tiga hari. Korban tidak pernah disetubuhi lagi selama di sana. Walhasil, persetubuhan hanya terjadi di rumah WD.

Kasus Terungkap Berkat Jejak Media Sosial

Pengungkapan kasus ini bermula dari kakak korban yang menelusuri akun Instagram adiknya. Ia lalu menghubungi teman korban berinisial IN, yang rupanya mengetahui keberadaan korban.

"Ternyata, IN ini tahu kalau si korban ini ada di rumah salah satu terduga pelaku. Sehingga IN ini mancing lah terduga pelaku untuk bertemu dengan korban," kata Eko.

Salah satu terduga pelaku pun akhirnya sepakat bertemu IN di kawasan Loang Balok, Mataram. Pihak keluarga korban bersama kepala dusun diam-diam ikut ke lokasi yang telah disepakati.

"Keluarga korban dan kepala dusun ini bersembunyi. Pada saat terduga muncul, baru diamankan dan korban dijemput, setelahnya dibawa lah ke Unit PPA untuk melapor," lanjutnya.

Polisi Dalami Kenalan Korban

Eko menegaskan Unit PPA Satreskrim Polresta Mataram belum menetapkan tersangka dalam kasus dugaan penyekapan hingga persetubuhan ini. Polisi masih melakukan pendalaman, termasuk mendalami peran FJ yang menjemput dan meninggalkan korban di rumah WD.

Unit PPA Satreskrim Polresta Mataram dalam waktu dekat akan melakukan gelar perkara untuk mengambil keputusan perkara tersebut dilanjutkan ke tahap selanjutnya atau tidak.

"Memang si FJ ini kami belum menemukan perbuatan tindak pidana persetubuhan. Namun, yang bersangkutan itu yang menjemput si korban. Makanya nanti kami mungkin gelar-kan, apakah unsur perbuatan FJ ini masuk atau tidak," terang Eko.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Ayah-Korban Selamat Jadi Saksi Kasus ABG Tewas Dicekoki Narkoba"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads