Pilu ABG 14 Tahun di Lombok Disekap lalu Diperkosa 3 Pemuda Selama Sepekan

Round Up

Pilu ABG 14 Tahun di Lombok Disekap lalu Diperkosa 3 Pemuda Selama Sepekan

Tim detikBali - detikBali
Senin, 02 Jun 2025 07:00 WIB
Ilustrasi Pembunuhan Pemerkosaan
Ilustrasi pemerkosaan. (Foto: Ilustrator Mindra Purnomo)
Jakarta -

Seorang anak baru gede (ABG) berusia 14 tahun asal Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh tiga pemuda asal Mataram. Korban disebut disekap selama sepekan dan disetubuhi oleh BA (18), WD (17), dan MII (18), yang dikenalnya lewat Instagram.

"Terduga pelaku saat ini berada di Unit PPA untuk dilakukan interogasi penyelidikan. Belum ditetapkan sebagai tersangka, masih lidik (penyelidikan)," ujar Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Mataram, Iptu Eko Ari Prastya, kepada detikBali, Minggu (1/6/2025).

Dibawa ke Rumah WD, Orang Tua Tak Tahu

Peristiwa bermula saat korban dijemput oleh kenalan barunya di Instagram berinisial FJ pada Jumat (23/5/2025) malam. Korban dan FJ baru saling mengenal sekitar seminggu sebelum kejadian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"FJ ini membawa korban ke rumah terduga WD dan langsung ditinggalkan. Nah oleh WD, (korban) diinapkan di kamarnya. Tidak diketahui oleh orang tuanya (WD)," jelas Eko.

Selama empat hari menginap di rumah WD, korban disebut mengalami kekerasan seksual oleh tiga pemuda, yakni WD, BA, dan MII.

ADVERTISEMENT

"Ini grupnya main. Mereka main ke rumah WD, dan bersetubuhlah di sana sama korban," ungkap Eko.

Dipindahkan ke Rumah Teman Lain

Setelah empat hari, korban dipindahkan ke rumah seorang laki-laki lain berinisial AD di wilayah Mataram. AD disebut sebagai teman ketiga terduga pelaku.

"Tiga hari dia (korban) di sana (rumah AD)," tambahnya.

Selama di rumah AD, korban tidak mengalami kekerasan seksual lebih lanjut. "Si AD ini tidak ngapa-ngapain. AD sudah kami mintai keterangan. Sementara untuk FJ belum dimintai keterangan," ucapnya.

Kasus Terungkap Berkat Jejak Media Sosial

Pengungkapan kasus ini bermula dari kakak korban yang menelusuri akun Instagram adiknya. Ia lalu menghubungi teman korban berinisial IN, yang rupanya mengetahui keberadaan korban.

"Ternyata, IN ini tahu kalau si korban ini ada di rumah salah satu terduga pelaku. Sehingga IN ini mancing lah terduga pelaku untuk bertemu dengan korban," kata Eko.

Salah satu terduga pelaku pun akhirnya sepakat bertemu IN di kawasan Loang Balok, Mataram. Pihak keluarga korban bersama kepala dusun diam-diam ikut ke lokasi yang telah disepakati.

"Keluarga korban dan kepala dusun ini bersembunyi. Pada saat terduga muncul, baru diamankan dan korban dijemput, setelahnya dibawa lah ke Unit PPA untuk melapor," lanjutnya.

Hingga saat ini belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Proses hukum masih dalam tahap penyelidikan. "Besok rencana kami mau gelar perkara," tutup Eko.




(dpw/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads