Kasus 4 Anggota TNI Aniaya Warga di Flores Timur Berakhir Damai

Kasus 4 Anggota TNI Aniaya Warga di Flores Timur Berakhir Damai

Yurgo Purab - detikBali
Sabtu, 03 Mei 2025 14:03 WIB
Mediasi yang berakhir damai kasus penganiayaan warga oleh anggota TNI di Flores Timur, Jumat (2/5/2025).
Foto: Mediasi yang berakhir damai kasus penganiayaan warga oleh anggota TNI di Flores Timur, Jumat (2/5/2025). (Istimewa)
Flores Timur -

Kasus empat anggota TNI AD dari Komando Rayon Militer (Koramil) 1624-06/Boru yang menganiaya DGW (32), warga Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), berakhir damai. Mediasi berlangsung di kantor Koramil Boru, Jumat (2/5/2025) malam.

"Para pihak korban dan pelaku baik dari warga desa maupun anggota tidak ada tuntutan," kata Kepala Desa (Kades) Pululera, Paulus Sony Sang Tukan, saat dikonfirmasi detikBali, Sabtu (3/5/2025).

Menurut Paulus, mediasi juga dihadiri oleh Komandan Kodim 1624/Flores Timur, Letkol Inf M Nasir Simanjuntak. Dia mengungkapkan kedua pihak saling memaafkan dan mediasi diakhiri dengan pelukan. Keluarga DGW yang datang ke Koramil juga sepakat dengan penyelesaian secara damai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah tindaklanjuti kemarin. Berbaikan, agar mereka segera bergandengan tangan lagi," ujar Paulus yang ikut serta dalam mediasi tersebut.

Diberitakan sebelumnya, DGW diduga dianiaya empat tentara dengan cara dicambuk hingga direndam air. Penganiayaan itu berawal saat DGW membonceng istri dan anaknya ke Puskesmas Boru untuk mendapat penanganan medis, Rabu (30/4/2025). DGW dalam perjalanan berpapasan dengan seorang anggota TNI berpakaian lengkap mengangkut pakan sapi menggunakan motor matik. Namun, pakan sapi yang terlalu panjang itu hingga 'menyapu' jalanan.

ADVERTISEMENT

Akibat hal itu, DGW kesulitan mengendarai motornya. Sebab, pakan sapi itu menyebabkan abu vulkanis di jalanan beterbangan dan mengganggu jarak pandang DGW.

DGW saat itu memberi aba-aba dengan tangannya serta memberi teguran agar kecepatan kendaraan anggota TNI itu dikurangi. Namun, anggota TNI itu malah berkomentar 'kalau tegur ya tegur rumput pakan sapi'.

Anggota TNI itu lantas bergelagat seolah-olah ingin beradu fisik dengan DGW. Melihat hal itu, DGW lantas mengambil ponselnya dan mendokumentasikan kejadian itu agar punya bukti valid jika terjadi sesuatu dengan dirinya.

Anggota TNI itu sempat meminta agar video dihapus. Namun, DGW bersikeras tak mau menghapusnya. Tak lama kemudian, seorang warga yang kebetulan lewat melerai kejadian tersebut.

Keesokan harinya, Kamis (1/5/2025), DGW dijemput dua anggota TNI di rumahnya agar melakukan mediasi damai di Koramil 1624-06/Boru. DGW kemudian bergegas bersama istrinya menuju 1624-06/Boru.

Namun, setibanya di 1624-06/Boru, istri DGW tidak diizinkan masuk di dalam salah satu ruangan. Hanya DGW yang diizinkan masuk. DGW kemudian diintimidasi dan dianiaya empat anggota TNI.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads