Bupati Lembata Temui Remaja Putus Sekolah yang Dianiaya-Ditelanjangi

Bupati Lembata Temui Remaja Putus Sekolah yang Dianiaya-Ditelanjangi

Yurgo Purab - detikBali
Senin, 07 Apr 2025 16:12 WIB
Bupati Lembata, Kanisius Tuaq menyambangi LSM Permata dan berdiskusi mengenai hak-hak HAR, Senin (7/4/2025).
Foto: Bupati Lembata, Kanisius Tuaq menyambangi LSM Permata dan berdiskusi mengenai hak-hak HAR, Senin (7/4/2025). (Istimewa)
Flores Timur -

Bupati Lembata Kanisius Tuaq dan Wakil Bupati Lembata Muhamad Nasir mengunjungi HAR (15), di kantor Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peduli Perempuan dan Anak Lembata (Permata), Jalan Trans Atadei, Kelurahan Lewoleba Barat, Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (7/4/2025). HAR merupakan remaja asal Desa Normal 1, Kecamatan Omesuri, yang sebelumnya dianiaya dan ditelanjangi warga desa karena dituduh mencuri.

Bupati Lembata, Kanisius Tuaq memastikan proses hukum terhadap pelaku penganiayaan dan penelanjangan terus berjalan. "Kami koordinasi dengan polisi, proses hukum tetap dilakukan," kata Kanis Tuaq kepada detikBali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kanis mengatakan HAR saat ini dititipkan di LSM Permata. Direktur LSM Permata, Maria Loka Wayan, mengatakan setelah kasus HAR tersebar luas, LSM Permata menjemput HAR agar jauh dari lokasi yang dia tinggali sekarang.

"Kami komitmen untuk terus proses hukum. Karena perbuatan ini sangat tidak terpuji dan manusiawi. Kami jemput jauh dari tempat kejadian untuk hilangkan trauma," ujar Maria Loka.

Maria mengatakan LSM Permata terus berkolaborasi dengan siapa saja termasuk pemerintah demi pemulihan hak-haknya.

"Ini menjadi proses hukum efek jera untuk masyarakat bahwa kekerasan perempuan dan anak, masyarakat melihatnya itu hal biasa," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah orang menelanjangi dan mengarak HAR keliling Desa Normal, Lembata, pada Rabu (2/4/2025). Musababnya, remaja itu diduga mencuri alat cukur elektrik dan silikon telepon genggam (HP).

Kasat Reskrim Polres Lembata, Iptu Donni Sare, menerangkan peristiwa tersebut bermula saat HAR mencuri dan ketahuan oleh seorang saksi, Mega. Perempuan itu lalu berteriak dan membuat HAR lari melalui jendela.

Beberapa saat kemudian, warga menemukan HAR dan membawanya ke rumah kepala desa. Saat menuju rumah kepala desa, Husni menabrak HAR dengan motor.

Warga lainnya, Polus, Donni melanjutkan, memukul HAR dengan kayu. Mega juga memukul remaja itu dengan tali dan tangan kosong.

HAR menjadi sasaran warga setempat. Aldin, warga lainnya, juga memukul remaja putus sekolah tersebut. Bahkan, Lukman, penduduk lainnya, ikut menganiaya HAR.

"Lukman menendangi korban (HAR) lalu menelanjangi, mengikat kedua tangannya, dan membawanya keliling Desa Normal," papar Donni, Senin (7/4/2025).




(hsa/hsa)

Hide Ads