Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, merencanakan pemasangan kamera pengawas (CCTV) di Jembatan Tukad Bangkung, Kecamatan Petang, untuk meningkatkan sistem pengawasan di lokasi yang kerap dijadikan tempat bunuh diri.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Badung, I Gusti Ngurah Jaya Saputra, menyampaikan bahwa pemasangan CCTV ini merupakan bagian dari program pengadaan kamera pengawas tambahan di sejumlah titik pada tahun 2025.
"Untuk beberapa kasus khusus, seperti kasus di Jembatan Tukad Bangkung ini sangat perlu. Sudah kami rancang untuk dipasang CCTV di sana dengan teknologi analitik yang bisa mengidentifikasi wajah, nomor kendaraan, panoramic, dan sebagainya," jelas Jaya Saputra, Sabtu (5/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilengkapi Teknologi Analitik
Jaya Saputra menyebutkan, CCTV yang dipasang tergolong canggih karena dilengkapi teknologi analitik yang mampu mengenali wajah, informasi identitas, nomor kendaraan, hingga fitur panoramic. Sistem tersebut terintegrasi dengan database untuk mendukung proses identifikasi secara cepat dan akurat.
Ia menjelaskan, pemasangan CCTV sudah dirancang sejak 2024 dan kini telah memasuki tahap pengadaan dengan anggaran mencapai Rp 34 miliar. Kamera pengawas di Jembatan Tukad Bangkung akan ditempatkan di dua titik strategis.
"Kami akan koordinasi kembali dengan teman-teman di kepolisian untuk titik pemasangannya agar sesuai dengan permintaan untuk memudahkan perekaman dan identifikasi," tambahnya.
Dorongan dari Kepolisian
Sebelumnya, Kapolsek Petang AKP I Nyoman Arnaya juga menyoroti pentingnya pemasangan CCTV di jembatan yang mulai digunakan sejak 2006 itu. Menurutnya, keberadaan kamera tersembunyi dapat membantu proses penyelidikan ketika terjadi insiden.
"Kami pun untuk mencari saksi-saksi yang tahu persis kejadian itu sulit, tidak ada yang tahu persis secara utuh setiap peristiwa di sana," kata Arnaya.
Ia menambahkan, selain pemasangan kamera, juga diperlukan pengamanan fisik di lokasi, seperti pagar rapat atau jaring pengaman, untuk mencegah aksi bunuh diri.
Masyarakat sekitar turut menyuarakan kekhawatiran karena jembatan tersebut makin dianggap menyeramkan akibat seringnya insiden bunuh diri terjadi di sana.
(dpw/dpw)