Polisi mengungkap kronologi Ilham atau IM, seorang suami yang tega membunuh istrinya Jumiati. Korban ditusuk pelaku hingga tewas saat menjemur pakaian di rumahnya di Lingkungan Songgela, Kelurahan Ule, Kecamatan Asakota, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Peristiwanya terjadi sekira pukul 11.30 Wita," beber Kapolsek Asakota, Iptu Hairul Nurrahman, kepada detikBali, Rabu (1/1/2025).
Hairul mengungkapkan peristiwa itu berawal saat pelaku datang dari Desa Tanjung Mas, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, ke rumah mertuanya di Lingkungan Songgela, Kelurahan Ule. Setibanya di sana, Ilham memanggil istrinya yang saat itu sedang menjemur pakaian di sekitar rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku saat itu langsung masuk ke dalam rumah untuk mencari sesuatu, namun keluar lagi dan meminta buku ke korban. Tapi permintaan itu tak diindahkan, korban tetap melanjutkan jemur pakaian," ujarnya.
Tak lama kemudian, Hairul melanjutkan, Ilham dengan Jumiati cekcok dan adu mulut. Tiba-tiba pria itu menusuk bahu kanan istrinya menggunakan golok. Korban tergeletak dan mengalami pendarahan hebat.
"Setelah menusuk korban, pelaku langsung kabur melarikan diri ke gunung," ujarnya.
Kakak kandung korban, Maela, dan sejumlah keluarga yang berada di TKP langsung membawa korban ke RSUD Kota Bima menggunakan sepeda motor, untuk ditangani secara medis.
"Korban sempat ditangani langsung oleh dokter jaga. Namun korban dinyatakan meninggal dunia," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya seorang tenaga kerja wanita (TKW) di Lingkungan Songgela, Kecamatan Asakota, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), tewas dibacok suaminya berinisial IM (30) pada Rabu (1/1/2025). Padahal korban bernama Jumiati alias MA (25) baru pulang dari Hong Kong.
Tetangga korban, Aminah, menyebut Jumiati baru beberapa hari tiba di Kota Bima, setelah empat tahun menjadi TKW di Hong Kong. Dia terpaksa menjadi pekerja migran untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
"Korban dan pelaku memiliki satu orang anak. Suaminya tak memiliki pekerjaan. Sehari-harinya tukang judi dan sering mabuk-mabukan," pungkasnya.
(dpw/dpw)