Kasus pengemudi mobil berinisial IH yang dipukuli 'Pak Ogah' saat melintas di jalur alternatif Puncak, Megamendung, Bogor, Jawa Barat, tak jadi diselesaikan dengan cara damai. IH meneruskan laporannya di kepolisian. Dia beralasan istrinya terancam keguguran gara-gara kejadian tersebut.
"Kemarin sempat dimediasikan. Namun, setelah mengetahui diagnosis dokter bahwa ada potensi keguguran," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara, Kamis (26/12/2024), dikutip dari detikNews.
Karena hal tersebut, korban akhirnya berubah pikiran. Korban melaporkan kejadian itu kepada polisi pada Rabu (25/12) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Kapolsek Megamendung AKP Dedi Hermawan mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (22/12). Kondisi di jalur alternatif saat itu sedang padat.
"Pada saat itu IH melaju untuk menghindari mobil yang berada di depannya karena mogok. Kemudian menyenggol seseorang pria dan menyentuh kaca spion mobil miliknya," kata Dedi, Senin (23/12).
Sadar mobilnya menyenggol orang, korban menghentikan mobilnya. Kemudian tiga orang berinisial J, D, dan R mengetuk kaca belakang mobil korban.
"Lalu istri dari IH turun keluar mobil untuk mempertanyakan karena mobilnya diketuk secara kencang," ucapnya.
Saat itulah terjadi cekcok adu mulut hingga pemukulan kepada korban oleh ketiga orang tersebut. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka memar di bagian pelipis.
"IH beserta istri mendatangi Mapolsek Megamendung dan melaporkan Kejadian tersebut. Kemudian anggota menjemput dan mengamankan ketiga orang pengatur jalan ke Mapolsek Megamendung," ungkapnya.
Artikel ini sudah tayang di detikNews
(hsa/gsp)