Koster Minta Masyarakat di Sekitar Turyapada Tower Tidak Jual Tanah

Koster Minta Masyarakat di Sekitar Turyapada Tower Tidak Jual Tanah

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Kamis, 24 Okt 2024 16:39 WIB
Calon gubernur Bali nomor urut 2 Wayan Koster saat kampanye di Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis (24/10/2024). (Foto: Made Wijaya Kusuma/detikBali)
Calon gubernur Bali nomor urut 2 Wayan Koster saat kampanye di Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis (24/10/2024). (Foto: Made Wijaya Kusuma/detikBali)
Buleleng -

Calon gubernur Bali nomor urut 2 Wayan Koster meminta masyarakat di sekitar kawasan Turyapada Tower di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, untuk tidak menjual tanah mereka kepada orang luar. Sebab, Koster menyebut kawasan tersebut akan menjadi destinasi wisata dan pusat pertumbuhan ekonomi.

Koster mengeklaim Turyapada Tower yang dibangun saat dirinya masih menjabat sebagai Gubernur Bali periode 2018-2023 itu akan menarik minat investor untuk menanamkan modal di sana. Ia yakin akan banyak vila hingga hotel yang dibangun di kawasan tersebut jika nanti sudah berkembang.

"Nah, karena itu saya mulai mengimbau, mewanti-wanti, jangan sampai masyarakat jual tanah. Kalau di kawasan itu jual tanah, habis dia," kata Koster saat kampanye di Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, Kamis (24/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketimbang menjual tanah kepada pengusaha atau orang luar, Koster menyarankan masyarakat setempat mengelola lahan itu dengan sistem kerja sama sewa. Dengan begitu, dia berujar, investor bisa menyewa lahan milik warga untuk mendirikan hotel.

"Kerja sama yang saling menguntungkan. Paling tidak disewakan dengan evaluasi periode lima tahun supaya lebih menguntungkan masyarakat. Jangan hanya pengusaha saja (yang diuntungkan)," imbuh politikus PDIP itu.

ADVERTISEMENT

Koster lantas menjelaskan hal tersebut sudah diatur dalam haluan pembangunan Bali 100 tahun yang dia keluarkan sebelum masa jabatannya sebagai Gubernur Bali periode 2018-2023 berakhir. Ia berharap masyarakat Bali untuk menjaga tanahnya.

"Karena luas Bali itu kecil, alih fungsi lahan terlalu banyak, alih kepemilikan begitu banyak. Artinya dijual kepada orang luar. Luas lahan yang riil milik masyarakat Bali terus mengalami penurunan," pungkasnya.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengatakan tahap pertama pembangunan Turyapada Tower sudah selesai dan akan melakukan soft launching dalam waktu dekat. Mahendra menyebut Turyapada Tower akan membuka kunjungan terbatas selama masa soft launching.




(iws/gsp)

Hide Ads