Timur Tengah Kian Panas, Putra Mahkota Arab Saudi Mulai Bergerak

Internasional

Timur Tengah Kian Panas, Putra Mahkota Arab Saudi Mulai Bergerak

Rita Uli Hutapea - detikBali
Jumat, 11 Okt 2024 12:38 WIB
Mengapa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Populer di Indonesia?
)Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. (Foto: DW SoftNews)
Denpasar -

Situasi di Timur Tengah kian panas. Konstelasi melebar ke mana-mana antara Israel versus Hamas dan Hizbulllah, merembet ke Iran dan Lebanon.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mulai bergerak. Dia bertemu menteri luar negeri (menlu) Iran di Riyadh, Saudi saat kawasan itu bersiap menghadapi kemungkinan serangan Israel terhadap Iran.

Dilansir dari detikNews, Jumat (11/10/2024), Menlu Iran, Abbas Araghchi, sebelumnya telah bertemu dengan menlu Saudi Pangeran Faisal bin Farhan untuk membahas hubungan bilateral dan cara-cara untuk meningkatkannya di berbagai bidang dan perkembangan regional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, juru bicara kementerian luar negeri Iran Esmail Baghaei menuliskan di media sosial X, bahwa kunjungan Araghchi akan difokuskan pada penghentian "genosida & agresi rezim Israel" dan bertujuan untuk "meringankan rasa sakit dan penderitaan saudara-saudari kita di Gaza dan Lebanon."

Israel telah melancarkan perang selama setahun melawan Hamas di Gaza, yang dipicu oleh serangan besar-besaran kelompok militan Palestina tersebut terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

ADVERTISEMENT

Hizbullah, yang bermarkas di Lebanon, mulai menggempur Israel utara setelah serangan itu, dan sejak bulan lalu Israel telah secara signifikan meningkatkan serangannya yang menargetkan para pemimpin dan infrastruktur Hizbullah.

Hamas dan Hizbullah merupakan bagian dari apa yang disebut "Poros Perlawanan" Iran, yang terdiri dari kelompok-kelompok militan di wilayah tersebut.

Kunjungan Araghchi ke Arab Saudi dilakukan saat wilayah tersebut menunggu respons Israel atas serangan rudal Iran di wilayahnya minggu lalu.

Baghei mengatakan pertemuan di Riyadh itu "untuk melanjutkan upaya diplomatik kami, dalam koordinasi dengan negara-negara di kawasan."

Pemerintah Iran menyebut serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel sebagai "titik balik dalam sejarah perjuangan sah rakyat Palestina melawan Israel."

Iran dan Arab Saudi menjalin kembali hubungan diplomatik pada Maret 2023 berdasarkan kesepakatan mengejutkan yang dimediasi China, setelah putus hubungan selama tujuh tahun.

Bulan lalu, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman secara tegas menyatakan bahwa Kerajaan tersebut tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel tanpa adanya "negara Palestina yang merdeka."




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads