"Dalam waktu 13 bulan, memang itulah the last minute (menit terakhir) pengabdian kepada tanah kelahiran saya. 33 tahun saya mengabdi di kepolisian, setahun lebih saya bisa mengabdi di tanah kelahiran," kata Narendra saat acara pisah sambut Kapolda Bali di Denpasar, Kamis (1/8/2024).
Telegram dikirim dari Mabes Polri yang menyatakan Putra Narendra resmi pensiun dari kepolisian pada 27 Juli 2024. Narendra mengingat tanggal itu juga dirinya diangkat jadi perwira pertama di Istana Negara.
Mantan Presiden Soeharto yang dulu melantik dirinya dengan sumpah jabatan secara agama Hindu. Sepanjang tiga dekade lebih kariernya di kepolisian, Putra Narendra mengaku sudah berkontribusi maksimal.
Kemudian, Narendra mengungkapkan sempat empat berdinas di Papua, Jawa, Sumatera, Sulawesi, hingga Bali menjadi wilayah tugas terakhirnya.
"Apa yang kita lihat, sudah semaksimal mungkin. Semaksimal mungkin kami berikan yang terbaik," kata Putra Narendra.
"Yang penting, kita lihat Bali itu aman, nyaman, dan kondusif. Tidak ada percikan api sedikit pun saat Pilpres kemarin. Tapi tugas belum selesai. Tapi apa daya, kita semua punya batas," imbuhnya.
Meski 30 tahun lebih jadi polisi, Narendra merasa hal itu bukan sesuatu yang patut disombongkan. Dirinya mengaku hanya bekerja untuk masyarakat, termasuk Bali.
Karenanya, dia berharap tugas dan tanggung jawab sebagai polisi dapat diteruskan Irjen Daniel Adityajaya sebagai Kapolda Bali yang baru.
Setali tiga uang, Daniel menilai banyak capaian yang dilakukan Narendra Putra selama menjabat Kapolda Bali. Sehingga, situasi keamanan di Bali, secara umum, cukup kondisif.
"Saya bersyukur, karena beliau, sebetulnya semua sudah aman. Kami siap melanjutkan estafet kepemimpinan di Bali," kata Daniel.
Hanya, dirinya mengaku tetap membutuhkan dukungan dari semua pimpinan di lingkungan Pemerintahan Provinsi Bali dan instansi pertahanan.
"Kepada forkopimda (forum komunikasi pimpinan daerah) Bali, kami mohon izin bergabung. Bersama-sama kita bangun Bali. Bersama kita ciptakan Bali yang aman," katanya.
(hsa/hsa)