Sejumlah pedagang di Pasar Semarapura, Kabupaten Klungkung, Bali, mengeluhkan kondisi blok C dan D yang kumuh. Selain kotor, bangunan dua blok pasar ini juga bocor saat hujan. Kondisi ini bak bumi dan langit dengan blok A, B, E, dan F yang sudah berdiri megah. Bahkan, lengkap dengan lift, AC, hingga tenaga kebersihan.
Salah satu penjual batu akik di lantai tiga blok C Pasar Semarapura, Komang Alit (50), berharap pemerintah segera melakukan perbaikan atau revitalisasi. Sebab, kondisi blok C dan D yang kumuh dan berdebu membuat para pembeli malas berbelanja di sana.
"Hujan pasti bocor, mudah-mudahan segera direnovasi biar sama dengan yang di blok B atau E. Di sana mewah sekali. Pembeli akan betah dan pasti dapat jualan (laris). Di sini kadang dapat kadang juga tidak, tapi lebih sering tidak dapat," keluh Alit saat diwawancarai detikBali, Selasa (14/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga berharap untuk sementara bisa diberikan izin berjualan di lantai satu atau lantai dasar, agar saat hari pasaran omzet bisa terdongkrak. Alit mengungkapkan meski belum tentu barang dagangannya laku, setiap hari tetap bayar iuran sebesar Rp 3 ribu.
"Iuran tetap bayar Rp 3 ribu per hari, tapi kadang ada petugas berbaik hati, karena tidak dapat jualan tidak dipungut," ungkapnya.
Hal serupa dikatakan Putu Yuli (30), penjual sarana upacara keagamaan yang berjualan di lantai 2 blok D. Dia menginginkan blok itu juga diperbaiki agar sama dengan bangunan lain yang megah.
"Di sana megah semua, di sini sudah usang, kumuh, dan bocor jika hujan, pembeli malas datang," ungkap Yuli.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Pasar Klungkung, I Komang Sugianta, mengungkapkan saat ini di blok C dan D Pasar Semarapura total ada 664 pedagang yang menempati kios dan los. Dia mengaku sudah mendengar beragam keluhan dan usulan pedagang. Terkait revitalisasi pasar, Sugianta melanjutkan, beberapa waktu lalu sudah diajukan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan.
"Kami sudah ke Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan untuk mengusulkan anggaran bantuan pembangunan atau revitalisasi pasar bersama Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Perdagangan, serta Pj Bupati I Nyoman Jendrika, mudah-mudahan segera terealisasi mengingat kondisinya sangat memprihatinkan," urai Sugianta.
Pantauan detikBali, blok C dan D Pasar Semarapura kondisinya sangat memprihatinkan. Bangunan empat lantai termasuk lantai dasar (basement) ini tiang pancangnya banyak retak dan plafon berjatuhan. Kondisi tersebut membuat banyak kios di lantai tiga blok C yang ditinggalkan pedagang karena sepi alias tidak ada pembeli.
Di Blok C, ada berbagai macam kebutuhan yang dijual di lantai dasar. Seperti buah, sembako, dan alat pertanian. Kemudian, lantai satu dan dua ada kios perabotan rumah tangga, pakaian, dan penjahit pakaian. Sementara, di lantai tiga blok yang sama ada penjualan pernak-pernik perhiasan, batu akik, hingga pakaian bekas.
Di Blok D lebih banyak kios sarana upacara, peralatan sembahyang, pakaian, dan perabotan rumah tangga. Kondisinya sama dengan blok C, kumuh dan tidak terawat.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung sebelumnya telah mengajukan proposal perbaikan Pasar Semarapura kepada pemerintah pusat, termasuk untuk Pasar Mentigi, di Nusa Penida. Total anggaran yang diajukan mencapai Rp 115 miliar. Perinciannya, revitalisasi dua blok Pasar Semarapura sebesar Rp 75 miliar, dan membangun Pasar Mentigi Nusa Penida Rp 40 miliar.
"Anggaran yang dibutuhkan untuk merevitalisasi Pasar (Semarapura blok C dan D) tersebut sebesar Rp 75 miliar," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Klungkung Wayan Ardiasa saat dikonfirmasi detikBali, Senin (13/5/2024).
Blok C dan D Pasar Semarapura belum pernah mengalami perbaikan sejak dibangun pada 30 tahun lalu. Pemanfaatan bangunan sudah melebihi batas, yakni 25 tahun.
Ardiasa mengatakan balok-balok bangunan blok C dan D Pasar Semarapura kini telah mengalami retakan-retakan dengan kualitas yang sudah di bawah standar. "Hanya kolom bangunannya saja yang masih bagus," kata Ardiasa.
(hsa/gsp)