Aksi penusukan berujung maut itu terjadi di kamar kos yang disewa NKBA di Lingkungan Karang Sidemen, Kelurahan Cilinaya, Kecamatan Cakranegara, pagi kemarin. Kejadiannya sekitar pukul 07.30 Wita.
"Peristiwa itu diketahui pertama oleh saksi pemilik kos berinisial IKG yang melihat korban bersama pelaku sedang berkelahi," kata Kapolsek Sandubaya Kompol Imam Maladi kepada detikBali, Sabtu (20/4/2024).
Ariana dan NKBA sudah lama merantau di sana. Korban dan mantan suaminya sama-sama dari Bali.
Sebelum menikam korban, Ariana disebut sempat cekcok dengan korban di kamar kos itu. Saat adu mulut, wanita itu tiba-tiba berteriak meminta tolong.
"Jadi saksi saat itu tidak berani ikut campur. Setelah pelaku pergi, baru korban berteriak-teriak minta tolong," ungkap Imam.
Pemilik dan penghuni kos yang lain kemudian mengecek. Wanita itu sudah bersimbah darah dengan luka robek bekas tusukan di perut.
Korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong. Kini, jenazah NKBA masih diautopsi di RS Bhayangkara Mataram.
Sementara Ariana, setelah menikam korban, langsung kabur. Polisi masih memburunya.
Kerap KDRT
Ibu kandung BKBA, Kadek Budiartini, menyebut putrinya kerap dianiaya oleh mantan menantunya itu.
Menurut Kadek, pelaku dan korban sudah bercerai sekitar 7 bulan lalu. Korban memiliki dua anak masih duduk di kelas 1 SMP dan 1 SD.
"Mereka udah lama menikah belasan tahun. Tapi sering cekcok. Mungkin karena pelaku ini tidak kerja. Selama menikah tidak pernah dinafkahi anak saya," ungkap Budiartini.
Meski sudah bercerai, Ariana kerap meminta uang kepada NKBA. Bahkan beberapa bulan lalu, sepeda motor milik NKBA dijual oleh pelaku.
"Sepeda anaknya, kompor gas, sampai motor anak saya dijual sama pelaku ini. Memang sudah cekcok saat masih berstatus suami istri," kata Kadek.
Kadek menyebut NA kerap menganiaya putrinya jika tidak diberi uang. Bahkan jika korban tidak mengikuti kemauan pelaku, NA pun membuat onar. Keseharian NKBA berjualan canang di dekat pasar.
"Korban yang biayai kedua anaknya. Sudah dibiayai malah korban sering dapat KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) juga. Anak saya selalu diam tidak pernah mau lapor polisi," ujarnya.
Tusuk Mantan Istri karena Ditolak Rujuk
Kapolsek Sandubaya Kompol Imam Maladi menjelaskan motif Ariana menusuk perut NKBA hingga tewas di dalam kamar kos karena tidak mau diceraikan oleh korban. Bujukan dia untuk rujuk ditolak oleh korban.
"Pelaku itu tidak mau dicerai, dia ingin kembali ke korban," kata Maladi ditemui detikBali di kantornya, Sabtu sore.
Sesuai keterangan pihak keluarga, lanjut Maladi, pelaku diduga cemburu terhadap korban. NKBA juga disebut tidak mau berumah tangga lagi dengan Ariana.
Ariana saat ini masih menjadi buronan penyidik. Dia kabur setelah menusuk NKBA hingga mengalami luka sayatan di bagian perut.
"Anggota kami masih mencari pelaku," ujar Maladi.
Sementara pisau yang digunakan menusuk korban hingga tewas telah diamankan. Pisau tersebut masih diselidiki apakah dibawa dari kediaman NA (Ariana) atau diambil dari lokasi kejadian.
Sementara saksi yang sudah diperiksa sebanyak enam orang. Keenam orang di antaranya adalah pemilik kos dan penghuni kos.
"Kami periksa saksi yang membawa korban ke rumah sakit pertama kali," ungkap Maladi.
(dpw/dpw)