Polsek Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan ekshumasi jenazah Yesua WD Kolly, pria yang ditemukan tewas mengapung di laut dekat Pelabuhan Tenau. Proses ekshumasi dilakukan sore tadi di TPU Liliba.
"Ya eksumasi itu dilakukan atas permintaan keluarga korban sehingga tujuannya untuk pemeriksaan laboratorium dalam mendukung penyelidikan penyebab kematiannya," kata Kapolsek Alak Kompol Edy kepada detikBali, Sabtu (20/1/2024).
Edy menjelaskan dalam pemeriksaan luar dan autopsi yang dilakukan oleh ahli forensik Polda NTT, AKBP Eddy Hasibuan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Namun, sejumlah sampel organ tubuh seperti jantung hingga darah diambil untuk pemeriksaan laboratorium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemeriksaan laboraturium menjadi kesatuan dan kesimpulan dengan hasil autopsi tadi. Jadi kesimpulannya masih menunggu hasil laboratoriumnya kelua," ungkapnya.
Edy mengatakan dalam pengungkapan kasus tersebut pihaknya telah memeriksa lima saksi di antaranya keluarga korban, teman, dan warga yang menemukan sepeda motornya terparkir di pinggir jalan.
"Jadi ada lima orang yang kami sudah periksa. Dan penyebab kematiannya masih penyelidikan dengan menunggu hasil autopsinya keluar," imbuhnya.
Pantauan detikBali di TPU Liliba pada pukul 14.39 Wita, sekitar 100 orang dari Ikatan Keluarga Alor (IKA) Kota Kupang memadati TPU. Mereka berbondong-bondong menggali kuburan itu secara bergantian.
Diberitakan sebelumnya, polisi mengungkap identitas seorang pria yang ditemukan tewas terapung di laut dekat Pelabuhan Tenau.
"Betul, korban bernama Yesua WD Kolly," ungkap Kapolsek Alak Kompol Edy kepada detikBali, Minggu (14/1/2024).
Edy mengungkapkan Yesua merupakan lulusan ahli madya keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Maranatha Kupang. Dia menghilang dari rumahnya sejak Rabu, 3 Januari 2024 hingga akhirnya ditemukan tewas.
"Keluarga mengaku sempat melakukan pencarian ke rumah rekannya tapi tidak menemukannya," ungkapnya.
(dpw/dpw)