Kasus pemukulan terhadap Bayu Saputra (20), mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bima (UMB), Nusa Tenggara Barat (NTB), oleh salah satu dosen inisial D, berakhir damai. Polisi menghentikan penyelidikan laporan Bayu terhadap Rektor UMB, Ridwan.
"Mahasiswa UMB dengan rektor dan dosen sudah sepakat damai," kata Kanit Pidum Sat Reskrim Polres Bima Kota, Ipda Henry Jonathan Hutauruk, Jum'at (19/1/2024).
Henry menjelaskan proses kesepakatan damai berlangsung di ruang Pidum sekitar pukul 15.00 Wita. Bayu selaku pihak pertama serta Ridwan dan Darmin (dosen) selaku pihak kedua telah membuat surat kesepakatan yang ditangani di atas materai Rp 10 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua belah pihak sepakat damai atas keinginan bersama, tanpa ada paksaan dari pihak lain. Mereka ingin menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan," katanya.
Lantaran sudah damai, Henry menyebut Bayu berencana mencabut laporan terhadap Ridwan. Untuk untuk waktunya belum diketahui, karena menunggu kelengkapan administrasi.
"Ada sinyal untuk cabut laporan ke depannya. Jika laporan dicabut, proses penyelidikan dihentikan. Dalam hal ini kami hanya memfasilitasi saja," tutur Henry.
Ada 4 poin kesepakatan damai antara pihak pertama dan kedua, antara lain sebagai berikut.
1. Pihak kedua meminta maaf kepada pihak pertama.
2. Pihak pertama menerima permintaan maaf dari pihak kedua.
3. Pihak kedua tidak akan mengulangi perbuatan serupa terhadap pihak pertama.
4. Apabila pihak kedua melakukan perbuatan yang sama terhadap pihak pertama maupun orang lain, siap untuk diproses hukum.
Alasan Berdamai
Bayu mengungkapkan ada syarat yang membuatnya memutuskan berdamai dengan pihak kampus. Salah satunya, dia dan mahasiswa lain bisa mengikuti ujian akhir semester (UAS) meski menunggak uang kuliah.
"Ada syaratnya, salah satunya terjamin keselamatan saya dan kawan-kawan yang masih ada tunggakan bisa melaksanakan UAS" ujarnya.
Sementara, Ridwan memutuskan berdamai karena ingin menuntaskan kasus pemukulan itu secara kekeluargaan. Dengan sudah berdamai, Ridwan menganggap masalah kampus dengan Bayu sudah selesai.
"Bagi kami masalah ini sudah selesai. Kami berjanji akan membimbing dan membina Bayu hingga menjadi hebat dan sukses kedepannya," kata Ridwan kepada detikBali usai jumpa pers di kampus UMB, Jumat sore.
Sebelumnya, viral video pemukulan Bayu Saputra oleh D di UMB. Pemukulan dipicu karena Bima mempertanyakan dana Program Indonesia Pintar (PIP).
Dari video yang dilihat detikBali, mahasiswa berambut gondrong yang mengenakan kaus hitam dihajar dan ditendang berkali-kali oleh satu dosen UMB yang mengenakan kemeja putih dan rompi ungu.
Sementara, sejumlah orang lainnya yang mengenakan seragam hitam putih dan almamater hijau berupaya melerai. Mereka adalah rekan Bayu sesama mahasiswa.
(nor/nor)