Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Laksamana Muda Adin Nurawaluddin mengungkap ada indikasi penyelundupan benih bening lobster (BBL) melalui jalur laut dan udara. Sebanyak 1,6 juta BBL senilai Rp160 miliar diselundupkan dari Indonesia ke Vietnam dan China.
"Ada indikasi penyelundupan (BBL), untuk itu kami bentuk operasi di jalur laut dan udara," kata Adin di Bandara Internasional Ngurah Rai, Kamis (7/12/2023).
Adin menjelaskan dugaan penyelundupan itu diketahui dari data intelijen Aviation Security (Avsec). Para penyelundup menggunakan dua modus dalam menjalankan aksinya.
Modus pertama adalah dengan memanfaatkan kurir atau yang biasa disebut koperman. Lebih tepatnya, pelaku menitipkan barang selundupan kepada pesawat yang tidak dikenal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku, Adin melanjutkan, menggunakan koper yang di dalamnya diisi kapas basah. BBL kemudian dimasukkan dalam koper tersebut, dibawa ke Batam, hingga dikirim sampai Vietnam.
"Pelaku menitip (barang selundupan) ke penumpang (pesawat). Sama kayak modus peredaran narkoba," beber Adin.
Modus lainnya, Adin melanjutkan, dengan menyelundupkan BBL memanfaatkan jasa pengiriman kargo. Namun, modus tersebut agak riskan bagi pelaku.
BBL lebih banyak diselundupkan melalui jalur laut. Penyelundupan BBL lewat jalur laut ini paling diminati karena tidak ada x-ray seperti di bandara.
BBL, Adin mengatakan, diselundupkan melalui pulau-pulau kecil di sekitar Batam hingga ke Vietnam. "Pelabuhan kecil itu yang menjadi tantangan kami," ujarnya.
Adin menambahkan hingga kini sudah ada beberapa pelaku penyelundupan yang ditindak dan diamankan. Mereka berasal dari Banyuwangi, Sukabumi, dan Pangandaran.
Senior Manajer Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional Ngurah Rai Arief Sirajuddin mengatakan belum ada kasus penyelundupan BBL di Bali melalui jalur laut atau udara. Meski begitu, dia tetap waspada dengan kemungkinan aksi penyelundupan BBL.
"Karena ada penerbangan langsung dari Bali ke Vietnam. Sehingga dimungkinkan pelaku itu bisa jadi dari Lombok melalui kedatangan domestik. Bisa juga pakai jalur darat dan sampai ke Bali," kata Arief.
Menurut Arief, motif para pelaku penyelundupan BBL itu murni karena keuntungan. Harga per ekor BBL di Indonesia hanya berkisar Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu saja. Sementara, harga per ekor BBL di Vietnam mencapai Rp 100 ribu.
(gsp/dpw)