"Kondisi orok saat ditemukan dalam keadaan tidak utuh diduga terlindas kendaraan, mengingat posisi bayi di jalan yang padat arus lalin (lalu lintas)," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Selasa (21/11/2023).
Jenazah bayi tersebut ditemukan sekitar pukul 07.30 Wita. "Orok tersebut sengaja dibuang oleh pelaku diduga hasil hubungan gelap untuk menutupi aib yang bersangkutan," jelas Sukadi.
Sukadi menuturkan mayat bayi malang itu awalnya ditemukan oleh dua warga bernama Sopian dan Mozza. Ketika itu, mereka melintas di lokasi dengan mengendarai sepeda motor untuk pulang ke kos-kosan.
Betapa kagetnya Sopian dan Mozza ketika melihat kaki bayi yang menjulur dari dalam tas jinjing hitam di pinggir jalan. Mereka sempat mengira kaki yang keluar dari tas tersebut adalah boneka.
Penasaran, keduanya lantas berhenti di lokasi dan mencoba melihat tas tersebut dari jarak dekat. Mereka semakin kaget karena benda yang keluar dari tas warna hitam tersebut memang benar kaki bayi. Mozza bahkan menangis melihat kondisi jasad bayi yang mengenaskan itu.
Sopian kemudian memberi tahu penemuan mayat bayi itu kepada orang-orang yang kebetulan lewat di tempat kejadian perkara (TKP). Seorang warga bernama Wayan Sudarsa (56) berhenti di lokasi tersebut.
Sudarsa pun mendekati tas hitam tersebut dan melihat kondisi bayi yang sudah hancur. Setelah itu, ia memasukkan kaki bayi itu ke dalam tas.
Menurut Sukadi, Unit Identifikasi Polresta Denpasar tiba di lokasi sekitar pukul 09.15 Wita. Petugas langsung melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah bayi malang tersebut.
Namun, petugas tidak dapat mengidentifikasi jenis kelamin bayi tersebut. "Jenis kelamin tidak jelas mengingat sebagian tubuh hancur tergilas kendaraan," ungkap Sukadi.
Jenazah bayi tersebut kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah Denpasar menggunakan mobil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar.
(iws/gsp)