Ini Daftar Orang Kaya yang Galang Dana Dukung Serangan Israel ke Palestina

Internasional

Ini Daftar Orang Kaya yang Galang Dana Dukung Serangan Israel ke Palestina

Dike Rani Feirisa - detikBali
Minggu, 19 Nov 2023 08:32 WIB
Israeli soldiers take part in ground operations, amid the ongoing conflict between Israel and the Palestinian Islamist group Hamas, at a location given as Gaza in this handout photo released November 7, 2023. Israeli Defence Forces/Handout via REUTERS    THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY
Potret militer Israel menyerang Jalur Gaza di Palestina dari darat. (Foto: via REUTERS/ISRAEL DEFENSE FORCES)
Bali -

Militer Israel terus melancarkan serangan ke wilayah di Palestina, terutama di Jalur Gaza. Ternyata, ada banyak orang kaya yang menggalang dana untuk membantu dan mendukung serangan Israel.

Dilansir dari detikFinance, Minggu (19/11/2023), dalam laporan Aljazeera yang menukil Semafor, disebutkan bahwa sebagian besar orang kaya yang menggalang dana untuk Israel, datang dari Amerika Serikat.

Mereka tergabung dalam gerakan kampanye media yang disebut sebagai Facts for Peace. Kini para orang kaya itu menyasar sumbangan dari orang-orang terkenal di bidang media serta keuangan dan teknologi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lebih dari 50 orang sedang didekati oleh Facts for Peace, termasuk mantan CEO Google Eric Schmidt, CEO Dell Michael Dell, dan pemodal Michael Milken. Mereka memiliki kekayaan bersih gabungan sekitar $500 miliar atau setara Rp 7.748 triliun (kurs Rp 15.496)," demikian berdasarkan situs berita Semafor.

Beberapa orang seperti investor Bill Ackman, secara terbuka mengancam akan memasukkan mahasiswa pro-Palestina yang kritis terhadap Israel ke dalam daftar hitam. Pada 10 Oktober, Ackman menulis di X (Twitter), bahwa ia dan eksekutif bisnis lainnya ingin Universitas Ivy League mengungkapkan nama-nama mahasiswa yang menjadi bagian dari organisasi yang menandatangani surat terbuka yang mengkritik kebijakan Israel di Gaza.

Miliarder AS Barry Sternlicht yang memulai kampanye ini mengatakan kampanye Facts for Peace akan membantu Israel 'menjadi yang terdepan' ketika dunia bereaksi terhadap serangan Israel di Jalur Gaza.

"Opini publik pasti akan berubah karena adegan, nyata atau dibuat-buat oleh Hamas, mengenai penderitaan warga sipil Palestina pasti akan mengikis empati (Israel) saat ini di komunitas dunia," tulis Sternlicht dalam email yang meminta kontribusi kepada orang-orang kaya di AS tak lama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, menurut Semafor.

Facts for Peace yang merupakan kampanye media yang diluncurkan oleh Sternlicht, bertujuan untuk memenangkan kembali dukungan publik terhadap Israel dengan mengunggah video di halaman media sosialnya yang menyalahkan Hamas atas penderitaan rakyat Palestina.

Mereka juga menyangkal klaim pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel. Video terbaru yang diunggah di halaman Facebook mereka menyatakan bahwa 'Israel bukanlah negara apartheid'.

Kampanye media Sternlicht juga bertujuan untuk mencap Hamas sebagai organisasi Teroris yang bukan hanya musuh Israel, tetapi juga musuh Amerika Serikat. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan US$ 50 juta atau setara Rp774 miliar dari sumbangan pribadi, yang digabungkan dengan sumbangan dari lembaga amal Yahudi.

Menurut laporan Semafor, belum jelas siapa saja yang telah mendonasikan di kampanye ini, tetapi kampanye ini telah mengumpulkan setidaknya beberapa juta dolar.

Artikel ini telah tayang di detikFinance. Baca selengkapnya di sini!




(dpw/dpw)

Hide Ads