Selebgram Buang Bayi di Kloset Bandara Ngurah Rai, Satpam Keroyok Bule

Terpopuler Sepekan

Selebgram Buang Bayi di Kloset Bandara Ngurah Rai, Satpam Keroyok Bule

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 29 Okt 2023 10:07 WIB
Zhafira Difa Liestiatmaja pelaku yang bunuh dan buang oroknya di Bandara Internasional Ngurah Rai, Kamis (26/10/2023).
Zhafira Difa Liestiatmaja, selebgram yang membuang bayinya di kloset Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Foto: Aryo Mahendro/detikBali)
Denpasar - Sejumlah kasus kriminal di Bali menjadi sorotan para pembaca detikBali dalam sepekan terakhir.

Ada kasus model sekaligus selebgram yang membuang bayinya di terminal domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai. Bayi itu tewas kehabisan napas di dalam kloset. Lalu ada juga kasus sekuriti Atlas Beach Fest yang mengeroyok dua wisatawan asal Australia.

Berikut rangkuman kasus kriminal tersebut:

Selebram Buang Bayi di Kloset Bandara Ngurah Rai

Zhafira Devi Liestiatmaja tega membuang mayat bayinya di area terminal domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada Minggu (15/10/2023). Perempuan berusia 28 tahun yang berprofesi sebagai model dan selebgram itu akhirnya ditangkap di Semarang, Kamis lalu (19/10/2023).

Polres Kawasan Bandara Internasional Ngurah Rai mengungkap kronologi Zhafira membuang mayat bayinya tersebut. Berdasarkan hasil interogasi, Zhafira mengaku sudah mengalami sakit perut sejak pukul 03.00 Wita sebelum melahirkan.

Saat itu, Zhafira bersama pacar barunya, warga Singapura, berada di sebuah hotel di kawasan Legian, Kuta, Bali. Model dengan perawakan tinggi langsing itu akhirnya melahirkan di toilet kamar hotelnya sekitar pukul 08.00 Wita.

"Dia (Zhafira) melahirkan di kloset. Kurang lebih satu setengah jam dia di kamar mandi, katanya. Terus, dia membersihkan diri dari ceceran darah," kata Kapolres Kawasan Bandara Internasional Ngurah Rai AKBP Dayu Wikarniti saat konferensi pers, Kamis (26/10/2023).

Setelah melahirkan di toilet hotel, Zhafira mencoba menyiram bayinya masuk ke kloset dan menutupnya. Namun, usahanya gagal dan bayinya tewas.

"Sempat hidup bayinya, sempat nangis. Tapi ditutup klosetnya agar tidak ketahuan oleh pacarnya yang sedang tidur di kamar. Dan mungkin (bayinya) sudah meninggal saat itu," ungkap Dayu.

Menurut Dayu, Zhafira tega membunuh bayinya lantaran takut ketahuan dan diputuskan oleh pacar barunya itu. Zhafira pun menutupi kehamilannya itu dari pacar barunya.

"Dia tidak ingin pacar barunya tahu kalau hamil, apalagi sampai melahirkan. Karena dia ingin serius dengan pacarnya ini," ungkapnya.

Dayu menuturkan Zhafira tidak mengetahui ayah dari bayi yang dia buang di Bandara Ngurah Rai. Menurut Dayu, Zhafira kerap bergonta-ganti pacar sejak Januari 2023.

Zhafira, lanjutnya, juga tidak tahu pasti usia kandungannya. Namun, menurut hasil autopsi dan uji forensik, orok yang dibuang oleh tersangka berusia sekitar 38 minggu atau memang sudah waktunya melahirkan.

Kini, Zhafira terancam hukuman sembilan tahun penjara. Ia telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan dan pembuangan bayinya sendiri di Bandara Ngurah Rai.

"Kami kenakan Pasal 342 KUHP dengan ancaman sembilan tahun penjara, di mana seorang ibu dengan sengaja menghilangkan nyawa anaknya yang baru dilahirkan. Saya pikir, ini sudah masuk pembunuhan," kata Dayu.

Satpam Atlas Keroyok Bule Australia

MJS (32) dan MM (39) mengalami sejumlah luka dan harus dilarikan ke rumah sakit. Dua bule asal Australia itu babak belur setelah dikeroyok sejumlah orang di Jalan Pantai Berawa, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali, Senin malam (23/10/2023).

Selain tangan kosong, para warga lokal yang mengeroyok juga menggunakan kayu. Pukulan bertubi-tubi dilayangkan kepada WNA berbadan tinggi dan kekar itu. Beberapa pengeroyok tampak mengenakan seragam.

Keributan dipicu gesekan antara salah satu sekuriti Atlas Beach dengan salah satu WNA. Video pemukulan tersebut pun viral di media sosial.

Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono mengatakan MJS dan MM sama-sama WN Australia dan tinggal di salah satu hotel di Seminyak, Badung.

Teguh menjelaskan awalnya salah satu WNA seusai berkunjung di Atlas Beach, meminta bantuan kepada MAS, sekuriti di sana, untuk mencarikan taksi. Kemudian salah seorang bule lainnya datang mengendarai motor bermaksud keluar area Atlas.

Namun bule itu salah jalan hingga ditegur oleh MAS. "Karena tidak terima ditegur, lalu WNA tersebut marah-marah, kemudian mendorong MAS," beber Teguh dalam keterangannya kepada detikBali, Rabu (25/10/2023).

Keributan pun terjadi. Salah satu WNA memukul H yang tak lain sekuriti lainnya, teman MAS. Dua bule itu pun kabur seusai memukul H.

"Sekuriti berinisial MAS berteriak bahwa sudah dipukul oleh WNA tersebut sehingga sekuriti dan warga yang ada di sekitar tempat kejadian berusaha mengejar sampai ke jalan raya," terang Teguh.

Teguh tidak memungkiri sempat terjadi kekerasan oleh sejumlah orang berseragam dan masyarakat di dekat lokasi terhadap kedua WNA tersebut. Khawatir situasi makin runyam, pihak sekuriti Atlas menghubungi Polsek Kuta Utara sekitar 22.19 Wita.

Teguh menyebut kasus yang sudah heboh di media sosial itu sudah ditangani. Kedua pihak sudah berdamai. Sementara dua wisatawan yang dikeroyok itu, sudah pulang ke negara mereka.


(dpw/dpw)

Hide Ads