Seorang Bruder (biarawan Katolik) di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga menyiksa seorang anak berinisial YAP di asrama STM Bina Karya Larantuka. Ia menyuruh YAP mencelupkan tangannya ke dalam air mendidih.
Akibatnya, tangan siswa laki-laki itu melepuh. Peristiwa itu terjadi di asrama STM Bina KaryaLarantuka pada 2 Agustus 2023 malam.
"Bruder itu pembina asrama. Kejadiannya di asrama. Tangan anak itu melepuh," ungkap Kasat Reskrim Polres Flores Timur Iptu Lasarus M. Ahab La'a, Jumat (4/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan kepolisian menerima laporan dari korban yang didampingi orang tuanya pada Kamis (3/8/2023). Saat membuat laporan polisi, siswa kelas 2 STM Bina Karya itu mengeluh sakit pada bagian tangannya yang melepuh.
"Dia (mengeluh) sakit sekali," ujar Lasarus.
Lasarus menyebut bagian tangan YAP yang dicelupkan itu lumayan panjang. Namun, Lasarus belum bisa menyebutkan sampai di bagian mana tangan siswa itu yang dicelupkan ke dalam air mendidih.
Lasarus belum mengetahui alasan Bruder itu menyiksa YAP. Hingga saat ini, penyidik belum bisa meminta keterangan YAP karena kondisinya yang masih sakit.
Pemeriksaan terhadap Bruder tersebut juga akan dilakukan setelah meminta keterangan YAP. "Korban belum diambil keterangan karena masih sakit," ungkap Lasarus.
Saat ini, lanjut dia, YAP beristirahat di rumah orang tuanya di Adonara, Flores Timur, setelah mendapat perawatan medis di Larantuka.
(nor/hsa)