Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar memeriksa sebanyak 31 saksi dan sejumlah closed-circuit television (CCTV) di tiga hotel demi mengungkap sejoli China yang tewas berlumuran darah di Hotel Intercontinental Jimbaran. Keduanya, yakni pria bernama Lhi Chiming (25) dan kekasihnya Cheng Jianan (22).
"Kami telah memeriksa 31 saksi dan pemeriksaan CCTV yang ada di beberapa tempat yang ada di tiga hotel," kata Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas saat konferensi pers di kantornya, Rabu (17/5/2023).
Bambang tak menjelaskan secara detail 31 saksi yang telah diperiksa. Ia hanya memastikan bahwa tiga hotel yang dicek CCTV-nya, yakni Hotel Hyatt Regency Sanur, Hotel Maison Sanur, dan Hotel Intercontinental Jimbaran. Pasalnya, pasangan kekasih asal China itu sempat check in di tiga hotel tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bambang, Lhi Chiming dan Cheng Jianan datang dari China dan tiba di Bali pada Kamis (27/4/2023) malam. Mereka kemudian check in di Hotel Hyatt Regency Sanur dan berencana menginap di sana hingga 2 Mei 2023.
Hanya saja, Lhi Chiming sudah keluar atau check out dari Hotel Hyatt Regency Sanur pada Sabtu (29/4/2023). Ia kemudian check in di Hotel Maison Sanur.
Meski begitu, Lhi Chiming ternyata tak pernah tidur di Hotel Maison Sanur dan kembali ke Hotel Hyatt Regency Sanur. Ia baru kembali lagi ke Hotel Maison Sanur keesokan harinya, yaitu pada Minggu (30/5/2023).
Dari sinilah polisi mengetahui bahwa kedua WNA China itu mempunyai masalah pribadi. Hal itu diperkuat dengan hasil penyelidikan yang menyebutkan kondisi tangan Lhi Chiming terluka saat datang ke Hotel Maison Sanur. Salah satu resepsionis Hotel Maison Sanur juga sempat menanyakan kondisi tangan kiri Lhi Chiming yang berdarah dan dibalut handuk hotel berukuran kecil.
"Ditanya oleh saksi dari pegawai resepsionis dan juga (terlihat di) CCTV bahwa yang bersangkutan dengan tangan bagian kiri itu dibalut dengan handuk hotel kecil yang ada luka (dan ada) darah," ungkap Bambang.
Pada hari yang sama, Cheng Jianan juga keluar dari Hotel Hyatt Regency Sanur. Cheng Jianan lalu berpindah tempat tinggal dan check in di Hotel Intercontinental Jimbaran. Ia mendapatkan kamar nomor 4223.
Tengah malam sekitar pukul 00.11 Wita, Lhi Chiming menyusul kekasihnya ke Hotel Intercontinental Jimbaran. Tiba di sana, Cheng Jianan menjemput Lhi Chiming di lobi hotel.
Keduanya lalu memesan lima botol bir lewat room service. Pesanan bir itu diantarkan ke kamar oleh petugas hotel. Keesokan harinya, keduanya ditemukan tak bernyawa tak berbusana.
Bambang menegaskan kedua sejoli WNA China itu tak dibunuh oleh orang lain. Sebab, rekaman CCTV di Hotel Intercontinental tak menunjukkan adanya orang lain yang masuk kamar, kecuali petugas room service yang sempat mengantar bir.
"Perlu kami sampaikan bahwa di dalam CCTV kita pemeriksaan dari baik di depan kamar (dan) lingkungan belakang pada saat (hingga) setelah LC maupun JC (masuk kamar). Hanya ada satu, (yang masuk kamar karena) mereka memesan ke room service yaitu minuman beer sebanyak lima botol dan diantar pada pukul 01.15 Wita. Kemudian setelah itu tidak ada sama sekali yang masuk," tegas Bambang.
Selain itu, penyidik Polresta Denpasar juga telah memeriksa petugas room service Hotel Intercontinental yang sempat mengantarkan bir ke kamar sejoli China itu. Berdasarkan pemeriksaan, bir itu dibayar oleh Cheng Jianan dan Lhi Chiming saat itu juga.
Berdasarkan serangkaian penyelidikan, Polresta Denpasar menyimpulkan bahwa Cheng Jianan tewas dibunuh oleh kekasihnya, yakni Lhi Chiming. Sementara Lhi Chiming disimpulkan tewas akibat bunuh diri dengan menyarangkan berbagai tusukan pada dirinya sendiri.
(iws/BIR)