Kasus pencurian sepeda motor (curanmor) marak di Jembrana. Sebanyak empat kasus curanmor terjadi hingga Februari 2023. Polres Jembrana akan menggencarkan Operasi Sikat Agung 2023. Selain menargetkan pelaku curanmor, polisi juga memburu pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) dan pencurian dengan pemberatan (curat).
"Awal tahun ini sudah ada empat kasus curanmor yang tersebar di beberapa wilayah di Jembrana, sehingga dengan operasi sikat agung ini seluruhnya dapat kami ungkap," kata Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana, Rabu (22/2/2023).
Juliana juga mengimbau seluruh masyarakat lebih waspada memarkir kendaraannya. Terutama di lokasi sepi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak warga yang ke sawah atau kebun dan memarkir di tepi jalan, itu sangat rawan, jadi tetap gunakan kunci ganda," ujarnya.
Terkait kasus curanmor dalam beberapa hari terakhir, Juliana menjelaskan polisi sudah melakukan upaya penyelidikan untuk mengungkap pelaku. "Untuk modus curanmor yang terjadi umumnya dengan cara merusak kunci motor. Sehingga upaya dengan kunci ganda bisa memperkecil peluang upaya pencurian.
"Ketika kunci asli dirusak, masih ada kunci lain untuk bisa menjaga keamanan motor," imbuh perwira dengan dua melati di pundak ini.
Kasus curanmor terakhir terjadi di parkiran RSU Negara. Satu motor milik penunggu pasien raib. Menurut Juliana pencurian bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, sehingga perlu kewaspadaan dari seluruh pihak. Tidak hanya pemilik sepeda motor, melainkan juga petugas parkir serta kepolisian.
"Pelaku ini umumnya berpura-pura mejadi pengunjung rumah sakit. Petugas parkir serta pihak kepolisian harus waspada dengan orang yang masuk tujuannya seperti apa dan mengawasi gerak-geriknya," tegas Juliana.
(hsa/BIR)