Derita Kanker, Pensiunan PNS di Karangasem Gantung Diri di Kamar Cucu

Pihak kepolisian saat melakukan olah tkp — Polisi lakukan olah TKP (Foto: IST)

Karangasem -

Diduga putus asa karena menderita kanker di leher (tiroid) yang tak kunjung sembuh, seorang pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) di kabupaten Karangasem, Bali nekat gantung diri.

Korban adalah IGP (64). Tragisnya, jasad pensiunan PNS asal Desa Bungaya, Kecamatan, Bebandem, Kabupaten Karangasem ini, ditemukan cucunya berinisial KKAP (6).

Jasad korban ditemukan dengan kondisi sangat tragis di kusen pintu kamar tidur cucunya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolsek Bebandem AKP I Wayan Gede Wirya, saat dikonfirmasi, Kamis (3/10/2022) membenarkan.

Dijelaskan, kronologi hingga terungkapnya kasus bunuh diri yang dilakukan korban berawal saat istri korban yakni NLS (63) sedang memasak di dapur.

Kemudian saat sedang sibuk di dapur, tiba-tiba cucunya datang mencarinya dan berkata bahwa ia melihat kakeknya tergantung di palang pintu kamarnya.

Mendengar hal tersebut, NLS langsung bergegas menuju kamar cucunya.

Ternyata benar, saat tiba di kamar cucunya, saksi NLS sudah menemukan suaminya dalam kondisi tergantung di palang pintu kamar.

"Saat tubuh korban diturunkan sudah dalam keadaan meninggal dan kemudian keluarga melaporkan kejadian ke kami (pihak kepolisian),"terang AKP Wirya.

Selanjutnya, usai menerima laporan, polisi langsung mendatangi lokasi dan melakukan pemeriksaan serta olah TKP.

Korban Sempat Sesak-Kesulitan Bicara, Baca Selengkapnya di halaman berikutnya:

Kemudian, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan tim medis dari Puskesmas Bebandem, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban.

"Hasil pemeriksaan tim medis tidak ditemukan tanda kekerasan dan korban meninggal murni karena bunuh diri. Pihak keluarga juga sudah menikhlaskan kepergian korban dan menganggap kejadian ini sebagai musibah,"jelas Wirya.

Sementara itu, terkait motif korban bunuh diri, Wirya menyebut jika dari keterangan pihak keluarga korban, diduga kuat karena korban mengalami depresi berat akibat penyakit kanker leher yang dideritanya.

"Dugaan kuat karena korban mengalami depresi akibat penyakit kanker yang dideritanya tidak kunjung sembuh,"tegas Wirya.

Selain itu, sehari sebelum kejadian bunuh diri, korban juga sempat mengeluh sesak nafas dan kesulitan bicara kepada istrinya.