Gung Gek Mirah_sapaan mendiang Gusti Agung Mirah Lestari tewas akibat dirampok dan dibunuh kekasihnya sendiri, Tersangka NSP (31) dan RA alias RN (28). Makin tragis, usai dirampok dan dibunuh, jasad janda dua anak asal Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung ini dibuang di pinggir Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, Kawasan Hutan Klatakan, Banjar Sumber Sari, Desa/Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.
Di mata keluarga, mendiang Gung Gek Mirah dikenal sebagai sosok yang baik, santun, sopan, dan pendiam. Dilahirkan dari orang tua yang berprofesi sebagai pensiunan guru, Gung Gek Mirah tumbuh sebagai pribadi yang polos dan tidak neko-neko. Meski kepribadiannya sangat tertutup, namun di mata keluarga, sosok mendiang Gung Gek Mirah adalah sosok perempuan penyayang.
Pun ketika Gung Gek Mirah memutuskan untuk melepas masa lajang dan menikah dengan I Gusti Agung Gede Wiranjaya. Sikap dan perilaku Gung Gek Mirah tak pernah berubah, meski dia menikah dengan seorang pegawai yang berdinas di Satpol PP Kecamatan Mengwi.
"Tidak ada yang berubah. Dari sejak masih bajang (lajang), menikah sampai punya anak dua, dia (mendiang Gung Gek Mirah) tidak pernah berubah dengan keluarga dan khususnya orang tua," ungkap kakak mendiang, I Gusti Agung Gede Agung Maruti (50).
Bahkan, menurut Gusti Agung Maruti, adiknya masih rutin menjenguk orang tuanya di rumah tua. "Masih (datang berkunjung menengok orang tua), termasuk sebelum kejadian juga tengok orang tua. Adik saya ini baik sekali. Intinya tidak ada yang berubah meskipun sedikit pendiam. Apalagi ajik (ayah) juga sudah sakit-sakitan," ungkap Gusti Agung Maruti.
Selain itu, imbuhnya, sifat baik mendiang juga tidak hanya dikenang oleh dirinya dan keluarga. Namun sebagai anak bungsu, mendiang juga dikenal sangat akrab dan baik dengan saudara ipar dan keluarga besar lainnya.
Kini, kebaikan mendiang Gung Gek Mirah hanya menjadi kenangan bagi keluarga yang ditinggalkan. Meski merasakan duka sangat mendalam, keluarga mengaku ikhlas meski tak percaya bahwa Gung Gek Mirah akan pergi dengan cara tragis.
"Sedih, duka, marah pasti iya. Tapi semua mungkin sudah takdirnya, dan kami (keluarga) berupaya tegar dan ikhlas. Semoga almarhum ditempatkan di tempat yang baik," harapnya.
(irb/irb)