Informasi yang dihimpun detikBali, mayat yang dipastikan berjenis kelamin perempuan itu pada wajahnya ditemukan luka lebam dan beberapa luka pada ibu jari kaki.
Hal tersebut juga ditemukan tim dokter dari Puskesmas Melaya dan Inafis Polres Jembrana. Namun saat dilakukan identifikasi dengan Mobile Automatic Multi Biometric Identification System (MAMBIS) milik Inafis Polres Jembrana, identitas tidak terungkap.
Diduga karena jaringan internet, alat mambis tidak bisa mengidentifikasi. Kemudian mayat dibawa ke kamar mayat RSU Negara untuk dilakukan visum dan identifikasi ulang.
Informasi dari salah satu petugas, identitas mayat dari identifikasi sidik jari dengan Mambis sudah terungkap. Tetapi data tidak bisa membaca seratus persen.
"Identitas masih diragukan," kata salah satu sumber di kepolisian.
Sementara itu, tim dokter dan Inafis masih melakukan visum secara menyeluruh. Tim satreskrim Polres Jembrana juga melakukan penyelidikan dan mencari informasi adanya orang hilang dalam beberapa hari ini.
Mayat kelamin perempuan ini memiliki ciri tinggi badan sekitar 150 centimeter, tanpa ada identitas diperkirakan usia antara 30-40 tahun. Kondisi luka memar sekitar mulut, telinga hidung keluar darah, dan lecet pada kedua ujung ibu jari kaki. Mayat menggunakan baju biru dongker dan celana jeans biru.
Kepolisian belum bisa memberikan keterangan lengkap karena memastikan proses identifikasi korban.
Diberitakan sebelumnya, mayat perempuan ditemukan di pinggir Jalan Denpasar-Gilimanuk, wilayah Dusun Sumbersari, Desa Melaya, Selasa (23/8/2022). Belum diketahui identitas perempuan yang ditemukan dalam kondisi duduk di bawah beton sandaran batas jalan tersebut.
(nor/nor)