Legian - Tragedi Bom Bali I, 12 Oktober 2002 di Legian, Kuta menyisakan luka mendalam. Begini potret lokasi kejadian saat bom meledak, dan 21 tahun tragedi itu berlalu.
Laporan Khusus 21 Tahun Bom Bali 1
Foto Memori dan Harapan: Bom Bali, 2002-2023

Sabtu malam, 12 Oktober 2002, ledakan dahsyat terjadi depan Sari Club, Legian, Kuta Bali. Sebanyak 202 orang tewas dan ratusan lainnya terluka. (Foto: AP Photo)
Lokasi ledakan kini dibangun Monumen Ground Zero. Monumen itu dibangun untuk mengenang para korban tragedi memilukan itu. Setiap tahun, keluarga dan para penyintas datang ke monumen ini. (Foto: I Nyoman Adhisthaya Sawitra/detikBali)
Malam itu adalah malam yang mencekam di Sari Club. Mayat bergelimpangan, orang-orang berlari tanpa arah untuk mencari keselamatan. Bangunan kelab malam itu hancur akibat ledakan. (Foto: AP Photo/Radar Bali)
Setelah tragedi Bom Bali I, Sari Club berhenti beroperasi. Lokasi kelab malam itu beralih fungsi menjadi tempat parkir. Tepat di depannya, dibangun monumen Ground Zero. (Foto: I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Beberapa saat sebelum ledakan dahsyat di depan Sari Club, ledakan pertama terjadi di Paddy's Pub. Banyak orang mengira, yang meledak itu adalah gardu listrik. (Foto: Dok. Polda Bali)
Berbeda dengan Sari Club, Paddy's Pub masih beroperasi hingga kini. (Foto: I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Selain di Legian, Kuta, bom dalam rangkaian aksi teror itu juga meledak di depan Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Renon, Denpasar. Namun, intensitas ledakan di sana masih kecil dibanding ledakan di Sari Club. (Foto: Dok. Polda Bali)
Suasana di Konjen AS di Denpasar saat ini. Gedung itu kini dijaga ketat. (Foto: Anastasya Evlynda Berek/detikBali)
Tragedi ini, selain memakan banyak sekali korban jiwa, juga menyisakan trauma mendalam bagi penyintas. Hingga kini, mereka masih berjuang untuk sembuh. (Foto: AFP via Getty Images/AFP)
Tragedi Bom Bali 1 adalah memori kelam. Pilu untuk dikenang, sulit untuk dilupakan. Namun masa depan membentang dengan optimisme. Begitu kata para penyintas yang kini berjuang untuk pulih. (Foto: AP Photo/Firdia Lisnawati)