43 Anjing Positif Rabies, Terbanyak di Desa Kota Baru dan Hikong

Sikka

43 Anjing Positif Rabies, Terbanyak di Desa Kota Baru dan Hikong

Ambrosius Ardin - detikBali
Selasa, 01 Agu 2023 14:55 WIB
Ilustrasi anjing rabies
Ilustrasi rabies. 43 Anjing Positif Rabies, Terbanyak di Desa Kota Baru dan Hikong. Foto: Dok.Detikcom
Sikka - Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi daerah dengan status kejadian luar biasa (KLB) rabies sejak Mei 2023. Berdasarkan uji sampel otak, sebanyak 43 anjing positif rabies per 31 Juli 2023.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka Yohanes Emil Satriawan mengatakan sebanyak 60 sampel otak anjing dikirim ke Laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar. Hasilnya, lebih dari setengahnya positif rabies.

"60 itu sampel otak anjing yang dikirim ke BBvet Denpasar. 43 positif rabies, 17 negatif," kata Yohanes kepada detikBali, Selasa (1/8/2023).

Anjing positif rabies itu tersebar di 38 desa/kelurahan di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sikka. Desa Kota Baru, Kecamatan Alok, dan Desa Hikong, Kecamatan Talibura menjadi dua daerah dengan jumlah terbanyak anjing rabies, masing-masing lima ekor.

Yohanes mengatakan terdapat sekitar 55.000 ekor anjing di Kabupaten Sikka. Puluhan ribu anjing tersebut belum semuanya divaksin antirabies.

Sementara itu, ia mengaku tidak mengetahui jumlah kasus gigitan anjing di Kabupaten Sikka. Sebab, Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka yang memiliki data kasus tersebut belum bisa memberikannya pada hari ini.

Di sisi lain, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo telah mengeluarkan instruksi eliminasi anjing buntut warga meninggal karena rabies. Yohanes mengatakan instruksi yang diteken bupati pada 24 Juli 2023 itu sudah mulai dijalankan pemerintah desa, kelurahan. dan kecamatan.

Anjing yang tidak divaksin antirabies dan tidak diikat atau dikandangkan akan langsung dieliminasi. Namun, ia belum mengetahui jumlah anjing yang sudah dieliminasi, karena tanggung jawab tersebut ada di pemerintah desa, kelurahan. dan kecamatan.

"Saya tidak hafal berapa jumlahnya (anjing yang sudah dieliminasi). Ada yang ditembak dan ada yang dipentung," ungkap Yohanes.

Diketahui, tiga bocah di Kabupaten Sikka meninggal dunia akibat digigit anjing rabies dalam tiga bulan terakhir. Satu orang meninggal pada Mei 2023 dan dua orang lainnya meninggal pada Juli 2023.


(irb/gsp)

Hide Ads