Mereka tampil bersanding dengan Sekaa Gong Kebyar Kania Gita dari Kabupaten Klungkung, di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, kemarin malam.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar Cokorda Bagus Lesmana Trisnu turut hadir dan memberikan apresiasi atas semangat para seniman Gianyar dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya Bali.
"Komunitas Seni Sundaram mewakili Gianyar bukan hanya dengan keterampilan teknis, tetapi juga dengan spirit dan jiwa seni yang kuat. Ini menjadi bukti bahwa generasi muda Gianyar tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga warisan budaya," ujar Bagus Lesmana dalam keterangan tertulis, Jumat (11/7/2025).
Penampilan dibuka dengan Tabuh Nem Lelambatan berjudul 'Cepaka Puyung', sebuah inspirasi dari keberadaan pohon cempaka tempat mereka berlatih. Pohon unik yang memiliki batang kosong namun tetap rimbun dan harum itu diyakini sebagai simbol kehidupan dan penghubung spiritual dengan leluhur, memberi makna magis tersendiri dalam pertunjukan.
Tarian berlanjut ke Tari Kreasi 'Kebyar Dangklung', merepresentasikan semangat kekebyaran dari kesenian rakyat yang tumbuh di Banjar Kutuh sejak era 1930-an. Karya ini terinspirasi dari Angklung Kocok, sebuah kesenian lokal yang juga pernah diteliti dan diperkenalkan oleh komposer Amerika, Collin McPhee. Gerak tari yang enerjik berpadu harmonis dengan permainan angklung menciptakan suguhan ekspresif yang memukau.
Sebagai tarian penutup penonton disuguhkan Fragmentari 'Tuan Sayan' yang mengangkat kisah persahabatan lintas budaya antara McPhee dan pemuda Bali berbakat, I Sampih. Kisah ini tak hanya menggambarkan kedekatan seni dan kemanusiaan, tetapi juga menyentuh sisi emosional lewat tragedi akhir hidup I Sampih yang menjadi catatan kelam dalam sejarah seni pertunjukan Bali.
"Tentu kedepannya kita berharap, duta-duta Kabupaten Gianyar yang akan datang lebih kreative dan inovatif sehingga bisa memberikan suguhan yang menarik dan memukau masyarakat," pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun beserta jajaran menyaksikan langsung penampilan tersebut. Kehadirannya di Gianyar ini menjadi bentuk dukungan nyata bagi para seniman muda daerahnya, sekaligus menambah kemeriahan.
Pertunjukan Duta Kabupaten Gianyar mendapat sambutan meriah dari penonton yang memadati panggung. Sorak sorai dan tepuk tangan terdengar riuh sepanjang penampilan, menunjukkan antusiasme publik terhadap kekuatan ekspresi seni lokal.
Dengan penampilan ini, Komunitas Seni Sundaram tak hanya membawa harum nama Gianyar, tetapi juga memperkuat eksistensi seni tradisi di kalangan generasi muda masa kini.
(ega/ega)