IBTK di Pura Agung Besakih, Pendakian Gunung Agung Ditutup hingga 3 Mei

IBTK di Pura Agung Besakih, Pendakian Gunung Agung Ditutup hingga 3 Mei

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Rabu, 02 Apr 2025 11:34 WIB
Suasana di Pura Agung Besakih, Karangasem, Bali.
Suasana di Pura Agung Besakih, Karangasem, Bali. (Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Pendakian ke Gunung Agung, Karangasem, Bali, akan ditutup selama 27 hari, mulai 6 April hingga 3 Mei 2025. Penutupan ini dilakukan untuk menghormati pelaksanaan upacara sakral Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih.

Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiartha, menyatakan penutupan berlaku untuk semua jalur pendakian Gunung Agung. Hal ini dilakukan karena selama Karya IBTK berlangsung, area sekitar telah disucikan dan menjadi tempat berstana bagi Ida Bhatara di masing-masing pura di Besakih.

"Jadi untuk meminimalisasi hal-hal yang tidak kami inginkan selama berlangsungnya Karya, kami memutuskan untuk menutup pendakian ke Gunung Agung untuk sementara," kata Widiartha, Rabu (2/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait dan menyebarkan imbauan kepada pemandu lokal Gunung Agung, agen perjalanan, serta pihak lainnya agar memberitahukan wisatawan mengenai penutupan ini.

"Saya harap seluruh wisatawan yang hendak melakukan pendakian selama penutupan dapat memahami dan menaati imbauan tersebut," ujar Widiartha.

ADVERTISEMENT

Persiapan Karya IBTK

Terkait dengan Karya IBTK di Pura Agung Besakih, Widiartha memastikan seluruh persiapan telah dilakukan dengan matang. Mulai dari bebantenan, rangkaian upacara, hingga kebutuhan lain telah dipersiapkan untuk menyambut ribuan umat Hindu dari seluruh Bali dan Nusantara yang akan datang untuk bersembahyang.

"Puncak Karya akan berlangsung pada 12 April 2025, namun rangkaian upacara telah dimulai sejak beberapa hari lalu dan akan berakhir pada 3 Mei 2025," ucap Widiartha.

Widiartha berharap Karya IBTK dapat berlangsung dengan aman dan lancar tanpa gangguan, mengingat upacara ini merupakan agenda tahunan yang sangat sakral bagi umat Hindu.




(dpw/gsp)

Hide Ads