Warga Kuta Gelar Upacara Penyucian Pelawatan Barong Banjar Pande Mas

Warga Kuta Gelar Upacara Penyucian Pelawatan Barong Banjar Pande Mas

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Minggu, 22 Sep 2024 21:48 WIB
Ratusan warga adat ikuti iringan pembawa tirta atau air suci Pura Dalem Ped Nusa Penida dan pirantinya menuju Pura Dalem Pande Majapahit Banjar Pande Mas Kuta, Badung, Minggu (22/9/2024).
Ratusan warga adat ikuti iringan pembawa tirta atau air suci Pura Dalem Ped Nusa Penida dan pirantinya menuju Pura Dalem Pande Majapahit Banjar Pande Mas Kuta, Badung, Minggu (22/9/2024). (Foto: Agus Eka Purna Negara/detikBali)
Badung -

Ratusan warga adat dari Banjar Pande Mas, Desa Adat Kuta mengikuti prosesi mendak tirta atau prosesi penjemputan air suci Pura Dalem Ped Nusa Penida, Minggu (22/9/2024). Tradisi ini merupakan salah satu rangkaian dari upacara penyucian pelawatan barong Banjar Pande Mas, Desa Adat Kuta, Kecamatan Kuta, Badung, Bali.

Prosesi mendak tirta digelar melibatkan sejumlah pemangku adat. Menariknya, ratusan warga adat berkumpul di jalan raya untuk menjemput para tokoh adat yang pulang dari Nusa Penida membawa sejumlah piranti suci untuk selanjutnya dibawa ke Pura Dalem Pande Majapahit Banjar Pande Mas Kuta.

Iringan-iringan dimulai dari depan pura menuju Jalan Pantai Kuta. Sejumlah krama tampak membawa umbul-umbul, batang tebu, dan perlengkapan upacara lainnya, serta diiringi tabuh baleganjur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat air suci atau tirta tersebut tiba, warga kemudian menyambutnya dan diiringi dengan serangkaian upacara kecil di sejumlah titik persimpangan jalan. Prosesi itu kian menjadi sakral saat sejumlah warga mengalami kerauhan.

Ketua panitia upacara penyucian pelawatan barong Banjar Pande Mas Kuta, Ketut Muliyawan menyebutkan prosesi mendak tirta menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan penyucian sarana barong. Menurutnya tirta suci menjadi simbol pelengkap dari upacara tersebut.

ADVERTISEMENT

"Ada sekitar 200 keluarga yang terlibat. Ada juga warga yang berasal dari banjar sekitar pura sehingga total sekitar 300 orang ikut terlibat dalam prosesi ini," kata Ketut Muliyawan usai upacara.

Dia menjelaskan, prosesi penyucian itu digelar untuk menyucikan kembali setelah mengalami restorasi atau perbaikan daripada bagian-bagian barong itu. Bahkan upacara puncaknya bakal digelar pada 25 September pekan depan bertepatan dengan Hari Raya Galungan.

"Kami menggelarnya setiap lima tahun sekali. Prosesi ini adalah awalan dari puncak upacara yang dinamai ritual pasupati pelawatan barong Ida Batara. Kalian ini bertepatan dengan Galungan jadi sebagai hari baik," katanya.

Menurutnya melalui perayaan ini juga sekaligus sebagai upaya mempertahankan tradisi, adat dan budaya Bali. Sekaligus merawat nilai-nilai religius yang dianut warga Bali umumnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads