Pernikahan merupakan salah satu momen penting bagi seorang manusia. Setiap daerah memiliki ketentuan adatnya masing-masing dalam hal pernikahan. Jawa merupakan salah satu daerah yang mempunyai adat untuk memberikan seserahan atau peningset kepada mempelai wanita.
Dalam adat Jawa, seserahan atau peningset merupakan sebuah simbol dari pihak mempelai pria sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pihak keluarga mempelai wanita. Ada berbagai macam bentuk seserahan yang bisa diberikan ke keluarga mempelai wanita.
Apa saja isi seserahan atau peningset dalam adat Jawa? Berikut ini detikBali rangkumkan daftar seserahan atau peningset dalam adat Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar Seserahan Atau Peningset Dalam Adat Jawa
1. Pakaian dan Kain Batik
![]() |
Pada dasarnya, seserahan yang satu ini tidak jauh berbeda dengan adat lainnya. Akan tetapi dalam adat Jawa, hantaran pakaian tersebut ditambahkan kain batik. Hantaran ini memiliki makna sebagai bentuk doa dan harapan kepada kedua mempelai untuk senantiasa menutup tubuh dan menjaga rahasia dalam rumah tangga mereka.
2. Jarik dan Kebaya
![]() |
Jarik dan kebaya menjadi seserahan pernikahan dalam adat Jawa karena memiliki makna yang mendalam. Namun, pemilihan motif dari jarik dan kebaya tidak boleh sembarangan. Hal ini dikarenakan setiap motif jarik dan kebaya mempunyai makna yang berbeda. Dalam adat Jawa, dianjurkan memilih motif sidomukti karena melambangkan kebahagiaan lahir dan batin.
3. Kain Pinggang Putih
![]() |
Dalam adat Jawa, memberi seserahan kain pinggang berwarna putih atau biasa disebut stagen merupakan sebuah simbol kekuatan tekad dan niat dari kedua mempelai untuk menghadapi segala cobaan dalam membangun rumah tangga.
4. Wajik dan Jadah
![]() |
Wajik dan jadah merupakan makanan tradisional yang sering dijadikan sebagai seserahan dalam adat Jawa. Makanan yang dibuat menggunakan ketan ini memiliki makna sebagai cinta dan kasih. Selain itu, karakter yang sedikit lengket dari makanan ini menyimbolkan bahwa hubungan rumah tangga akan senantiasa erat hingga maut memisahkan.
5. Ayam Jantan Jawa
![]() |
Hewan yang satu ini juga kerap dijadikan sebagai hantaran pernikahan dalam adat Jawa. Ayam jantan jawa dianggap sebagai bentuk pengorbanan seorang pria yang besar sekaligus wujud dari ketulusan terhadap mempelai wanita.
6. Anyaman Janur
![]() |
Hantaran anyaman janur merupakan sebuah ornamen yang tidak boleh dilupakan dalam pernikahan adat Jawa. Anyaman janur memiliki makna sebagai doa agar kedua mempelai pria dan wanita senantiasa mengingat sang pencipta.
7. Pisang Raja, Buah Jambe, dan Kapur Sirih
![]() |
Pisang raja merupakan buah yang kerap dijadikan hantaran dalam adat Jawa, begitu juga dengan buah jambe dan kapur sirih. Pisang raja memiliki makna sebagai bentuk pemanjatan doa karena bentuk pisang yang satu tangkai memiliki bentuk seperti tangan yang sedang berdoa.
8. Perhiasan
![]() |
Memberikan seserahan perhiasan berupa emas merupakan salah satu tradisi dalam pernikahan yang menggunakan adat Jawa. Akan tetapi, jumlah atau kadar perhiasan yang diberikan kepada mempelai wanita juga tergantung dengan kemampuan dari mempelai pria. Hantaran perhiasan menjadi simbol bahwa mempelai wanita akan selalu bersinar di kehidupan rumah tangga.
9. Bunga
Ada dua jenis bunga yang harus dijadikan seserahan dalam adat Jawa, yaitu bunga kenanga dan melati putih. Kedua bunga ini harus dibawakan dalam jumlah kecil dan dimasukkan ke keranjang kecil. Bunga ini merupakan simbol doa agar kehidupan yang akan dijalani kedua mempelai akan terus wangi layaknya bunga di taman.
10. Alat Ibadah
![]() |
Menjadikan alat ibadah atau seperangkat alat salat sebagai hantaran pernikahan merupakan hal yang sudah umum terjadi. Hal ini juga dikarenakan masyarakat Jawa mayoritas beragama Islam. Selain itu, seperangkat alat salat menjadi sebuah simbol tanggung jawab dari seorang pria untuk membimbing istrinya kelak.
Nah, itu adalah beberapa daftar hantaran atau peningset lamaran dalam adat Jawa. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
(nor/nor)