Mengulik Aksara Lota dari Ende NTT: Sejarah, Tulisan, hingga Makna

Mengulik Aksara Lota dari Ende NTT: Sejarah, Tulisan, hingga Makna

Husna Putri Maharani - detikBali
Rabu, 22 Mei 2024 09:38 WIB
Aksara lota Ende diambil dari S. Roos (1871). (Istimewa)
Foto: Aksara lota Ende diambil dari S. Roos (1871). (Istimewa)
Ende -

Indonesia memiliki berbagai beragam aksara. Salah satu aksara yang ada di Indonesia adalah aksara Lota.

Aksara Lota berasal dari Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Aksara Lota adalah turunan langsung dari aksara Bugis. Dilansir dari laman Direktorat SMP, pengguna terbesar dari aksara Lota di masa lalu yakni masyarakat etnis Ende yang menganut agama Islam.

Untuk mengulik mengenai aksara Lota, penting untuk mengetahui sejarah dari aksara Lota ini sendiri. Berikut sejarah hingga makna dari aksara Lota di kawasan NTT.

Sejarah Aksara Lota

Aksara Lota muncul sekitar abad ke-16 sebagai turunan dari aksara Bugis yang masuk Ende saat masa Pemerintahan Raja Goa XIV, I Mangngarangi Daeng Manrabia yang bergelar Sultan Alaudin (1593-1639). Dilansir dari laman Kebudayaan Kemdikbud, Aksara Lota ini adalah turunan dari aksara Bugis yang dibawa oleh orang Bugis yang menetap di Ende.

Kata Loka sendiri berasal dari kata lontar. Karena menurut sejarah, pada awalnya aksara Lonta ini ditulis pada daun lontar.

Seiring perkembangannya dan ditemukannya kertas, aksara Lota mulai ditulis di atas kertas. Aksara Lota Ende memiliki 8 suku aksara yang belum ada di dalam aksara Bugis. Aksara tersebut yaitu bha, dha, fa, gha, mba, nda, ngga, dan rha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tulisan Aksara Lota

Bahasa Ende adalah bahasa yang bersuku kata terbuka. Oleh karena itu, kata lontar berubah menjadi Lota. Di dalam kata Lota, konsonan n pada lon dan r pada tar dihilangkan.

Aksara Lota memiliki perbedaan dengan aksara Bugis. Dalam aksara Bugis terdapat enam aksara yang tidak ada dalam aksara Lota yaitu ca, ngka, mpa, nra, nyca, dan nya. Begitu juga pada aksara Lota, terdapat delapan aksara yang tidak ada dalam aksara Bugis yaitu bha, dha, fa, gha, mba, nda, ngga, dan rha.

ADVERTISEMENT

Aksara lota Ende diambil dari S. Roos (1871).

Aksara lota Ende diambil dari S. Roos (1871). (Istimewa)Aksara lota Ende diambil dari S. Roos (1871). (Istimewa)

Makna Aksara Lota

Aksara Lota ini berasal dari kata lontar yang kemudian konsonan n dan r dihilangkan. Aksara ini digunakan untuk berkomunikasi pada zaman dahulu.

Di dalam lantunan aksara Lota terdapat makna yang meliputi nilai religius, nilai kebudayaan, nilai kekeluargaan, serta nilai yang diwariskan sejak zaman nenek moyang. Makna-makna yang terkandung dalam aksara Lota disampaikan secara implisit dan tidak secara terang-terangan. Kata-kata yang terungkap dalam syair Lota menggunakan sindiran dan makna kiasan.

Artikel ini ditulis oleh Husna Putri Maharani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Hide Ads