Cerita Legenda Kebo Iwa, Asal-Usul Gunung Batur

Cerita Legenda Kebo Iwa, Asal-Usul Gunung Batur

Husna Putri Maharani - detikBali
Kamis, 02 Mei 2024 10:11 WIB
Gunung Batur di Bali
Gunung Batur, Bali. Foto: Ariella Claresta/d'Traveler
Denpasar -

Kebo Iwa merupakan legenda dari Provinsi Bali. Cerita rakyat yang terkenal dari Pulau Dewata ini adalah kisah tentang Kebo Iwa yang menceritakan tentang pembentukan danau dan Gunung Batur.

Terletak di wilayah Kintamani, gunung yang memiliki ketinggian 1717 meter di atas permukaan laut ini adalah gunung api yang masih aktif. Selain menjadi tujuan wisata yang populer untuk menikmati matahari terbit, Gunung Batur juga memiliki makna penting dalam kepercayaan masyarakat Bali.

Dalam ajaran Hindu, gunung ini dianggap sebagai sumber kesejahteraan yang harus dijaga dengan baik. Lantas bagaimana asal usul Gunung Batur yang ada di Bali? Simak kisahnya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah Kebo Iwa dan Asal-Usul Gunung Batur

Cerita Kebo Iwa, asal muasal Gunung dan Danau Batur. (Dok. Perpusnas)Cerita Kebo Iwa, asal muasal Gunung dan Danau Batur. (Dok. Perpusnas)

Dahulu kala di sebuah desa di Pulau Bali ada sepasang suami istri yang hidup rukun dan sejahtera. Namun mereka merasa kurang bahagia karena belum diberi anugerah keturunan.

ADVERTISEMENT

Mereka berdoa setiap hari kepada Sang Hyang Widhi Wasa agar diberkahi dengan seorang anak. Akhirnya, doa mereka terkabul saat sang istri hamil dan melahirkan seorang bayi laki-laki.

Bayi tersebut istimewa karena pertumbuhannya yang sangat cepat. Meskipun masih bayi, dia memiliki porsi makan yang sama seperti orang dewasa. Seiring berjalannya waktu, dia terus tumbuh besar dengan cepat, dan keinginannya untuk makan pun semakin besar.

Tubuhnya akhirnya tumbuh lebih besar dari ukuran orang dewasa. Oleh karena itu, orang-orang di desa itu mulai memanggilnya dengan sebutan Kebo Iwa, yang berarti "paman kerbau".

Selain karena kebiasaannya makan berlebihan, Kebo Iwa juga terkenal karena sifatnya yang mudah marah. Dia bisa merusak lingkungan sekitarnya, bahkan menghancurkan rumah warga atau merusak pura jika merasa tidak puas dengan makanannya. Tentu saja, hal ini menimbulkan kekhawatiran yang besar di kalangan warga desa.

Walaupun demikian, Kebo Iwa sebenarnya dapat diandalkan. Berkat tubuh dan kekuatannya yang besar, dia sering diminta untuk melakukan pekerjaan berat seperti mengangkut batu, meratakan tanah, memindahkan bangunan, membendung sungai, atau menggali sumur. Semua ini dilakukan oleh Kebo Iwa dengan imbalan makanan yang melimpah dari warga desa.

Di lain sisi, warga desa juga merasa cemas ketika mendekati akhir musim hujan. Sebagian besar dari mereka bergantung pada pertanian dan khawatir tentang persediaan makanan saat musim kemarau tiba.

Bagaimana mereka bisa memenuhi kebutuhan makanan yang sangat besar dari Kebo Iwa ketika persediaan pangan mereka sendiri sudah terbatas? Mereka sangat takut akan kemarahan Kebo Iwa yang kelaparan dan bisa saja mengamuk dengan hebatnya.

Untuk mengatasi kecemasan mereka, warga desa akhirnya menemukan cara untuk mengatasi masalah dengan Kebo Iwa. Mereka mengatur pertemuan dengan Kebo Iwa saat dia sedang makan.

Warga menyampaikan bahwa banyak kerusakan terjadi di desa karena amukan Kebo Iwa saat tidak puas dengan makanan yang diberikan padanya. Namun, Kebo Iwa bersikeras bahwa hal tersebut terjadi karena kurangnya pemberian makanan yang memadai dari warga desa.

Warga menjelaskan bahwa kekurangan makanan tersebut disebabkan oleh gagal panen akibat kurangnya air selama musim kemarau yang panjang. Namun, mereka mengusulkan solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut.

Jika Kebo Iwa bisa membuat sumur besar, pertanian akan kembali subur karena air dari sumur tersebut dapat digunakan untuk mengairi sawah dan lahan pertanian. Dengan demikian, mereka yakin bahwa tidak akan ada lagi gagal panen dan persediaan pangan akan mencukupi. Warga berjanji untuk memberikan Kebo Iwa makanan sebanyak yang dia inginkan jika dia sanggup membuatkan sumur besar tersebut.

Kebo Iwa dengan antusias memenuhi permintaan warga desa dan bahkan semakin bersemangat saat mendengarnya. Baginya, membuat sumur adalah hal yang mudah.

Dia mulai membangun kembali rumah-rumah yang rusak dan menggali tanah di lokasi yang ditentukan. Sementara itu, warga desa mengumpulkan batu kapur di sekitar area galian Kebo Iwa.

Ketika ditanya tentang batu-batu kapur tersebut, warga desa menjawab bahwa batu-batu itu akan digunakan untuk membangun rumah bagi Kebo Iwa. Ini membuat Kebo Iwa semakin bersemangat dan dia terus menggali tanah sumur hingga air mulai keluar.

Namun, kepala desa memberitahunya bahwa sumur yang digali masih terlalu kecil untuk memenuhi kebutuhan air seluruh desa. Dengan tekad dan keyakinan, Kebo Iwa terus menggali hingga lubang sumur semakin besar dan dalam.

Setelah bekerja keras, Kebo Iwa akhirnya menerima makanan yang disiapkan warga dengan senang hati. Dia segera menyantap makanan tersebut dengan lahap, dan setelah kenyang, dia tertidur pulas di dalam sumur yang telah digali.

Warga desa yang telah menyiapkan rencana siasatnya segera melaksanakannya saat Kebo Iwa tertidur. Mereka melemparkan batu-batu kapur besar ke dalam sumur tanpa Kebo Iwa menyadarinya.

Air terus memenuhi galian sumur dan batu kapur semakin menumpuk di dalamnya. Kebo Iwa terbangun dan tersadar terjebak dalam situasi berbahaya.

Namun sudah terlambat, dia tidak mampu keluar dari sumur yang telah terisi air dan batu. Akhirnya, Kebo Iwa meninggal terkubur di dalam sumurnya sendiri.

Banjir yang disebabkan oleh meluapnya air dari sumur tersebut mengakibatkan kerugian besar bagi warga desa dengan harta benda, lahan pertanian, dan rumah mereka hancur. Mereka terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk menyelamatkan diri.

Beberapa desa yang terendam oleh banjir tersebut kemudian membentuk Danau Batur, sementara timbunan tanah dari galian Kebo Iwa membentuk Gunung Batur yang terkenal saat ini.

Artikel ini ditulis oleh Husna Putri Maharani peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads