Bali memiliki julukan Pulau Seribu Pura. Setiap pura di Bali memiliki keunikan masing-masing, seperti Pura Paluang di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Pura Paluang terkenal angker dan memiliki beragam keunikan. Yuk, mengenal pura unik satu ini.
Pura Paluang terletak di kawasan paling barat Nusa Penida, tepatnya di Desa Karang Dawa. Traveler dapat menempuh perjalanan menggunakan sepeda motor selama kurang lebih 40 menit.
Jalan yang akan dilewati cukup sulit karena kondisi aspal di sana tidak bagus dan penuh pasir. Untuk memudahkan menuju lokasi, traveler dapat bertanya kepada masyarakat lokal rute menuju Pura Paluang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berada di atas laut lepas dengan hutan cukup lebat, traveler akan disambut dengan banyak kera yang bergelantungan di sekitar kawasan pura. Pura Paluang juga terkenal memiliki aura magis.
KEUNIKAN PURA PALUANG
Selain terkenal dengan kemagisannya, Pura Paluang menyimpan banyak keunikan. Mulai dari pelinggih berupa bangunan mobil hingga gua misterius. Berikut beberapa keunikan Pura Paluang.
Pelinggih Mobil
Keunikan pertama yang akan ditemukan saat masuk Pura Paluang ialah bangunan pelinggih berbentuk mobil. Pelinggih ini menjadi tempat bersthananya sang Ida Bhatara yang menjaga pura. Ida Bhatara Ratu Gede Ngurah dan Hyang Mami yang merupakan leluhur krama Desa Karang Dawa dipercaya bersthana di sana.
Terdapat dua bangunan mobil di pura ini. Pada sebelah timur berbentuk mobil Jimmy dengan ukuran dan desain modern zaman sekarang. Kemudian di tengah-tengah area pelinggih ada juga bangunan berbentuk mobil, namun berukuran kecil dan dibentuk seperti sedan VW.
Pelinggih mobil tersebut awalnya berbahan kayu, sehingga direnovasi dan diganti menjadi berbahan batu padas. Krama pengempon disebut sering mendengar suara deru mobil berkecepatan tinggi berjalan menuju arah barat laut dengan sinar lampu terang yang lewat hanya sepintas.
Kera Penjaga Pura
Selayaknya pura pada umumnya, Pura Paluang juga memiliki penjaga yang menjaga pura secara niskala. Penjaga pura tersebut adalah ratusan kera, yang dipercaya sebagai penjaga Ida Bhatara.
Tingkah laku kera-kera tersebut aneh, karena hanya berdiam di kawasan luar pura dan tidak masuk ke dalam. Kera-kera itu hanya sesekali dipercaya mengawasi gerak-gerik krama yang datang ke pura. Aura magis pura ini juga terlihat dari patung-patung kuno yang tinggal kepala, badan, dan masih banyak lagi.
Gong Misterius
Selain pelinggih dan kera penjaga, terdapat gua aneh yang tidak sembarang bisa dimasuki orang, berada di sebelah utara tepatnya di bawah pura. Gua ini tidak bisa langsung diakses dengan turun dari pura, karena setelah pura berbatasan langsung dengan jurang.
Untuk mencapai gua ini harus berjalan di pinggir laut lewat barat dengan jarak tempuh hingga dua jam lebih dari desa setempat. Konon di gua ini ada seperangkat gamelan atau gong lengkap yang usianya ditaksir lebih dari 500 tahun.
Selain gong batu tersebut, juga ada patung orang yang sedang memegang gamelan seperti sedang megambel. Tidak diketahui apakah benar ada kisah orang megambel sebelumnya atau ada cerita di baliknya.
Artikel ini ditulis oleh Dewa Gede Kumara Dana, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/irb)