- Apa itu Lengkara Bahasa Bali?
- Macam-macam Lengkara Bahasa Bali dan Contohnya Lengkara Berdasarkan Tujuan 1. Lengkara Pamidarta 2. Lengkara Pitakén 3. Lengkara Panguduh Lengkara Berdasarkan Tingkatan Bahasa 1. Lengkara Alus Singgih 2. Lengkara Alus Madia 3. Lengkara Alus Sor 4. Lengkara Andap 5. Lengkara Kasar Rasa Bahasa dalam Bahasa Bali 1. Bahasa Alus 2. Bahasa Bali Madia 3. Bahasa Bali Andap 4. Bahasa Kasar
Lengkara adalah kalimat dalam bahasa Bali, Lengkara bahasa Bali memiliki aturan tersendiri dan wajib diikuti masyarakat Bali. Hal ini termasuk dalam rasa bahasa dan adab dalam berkomunikasi dengan sesama. Di sini akan kita ulas apa itu lengkara bahasa Bali beserta macam dan contohnya.
Apa itu Lengkara Bahasa Bali?
Dilansir dari kamusbahasaprovinsibali.id, lengkara adalah kalimat. Sedangkan nglengkara adalah menyampaikan sesuatu dengan kalimat yang teratur. Jadi dalam membuat lengkara bahasa Bali ada aturan-aturan tertentu yang harus dipatuhi. Apalagi Bali masih sangat kuat budayanya, sehingga adat istiadatnya masih dipegang teguh oleh masyarakat.
Dalam Buku Pelajaran Bahasa Bali untuk Kelas X yang disusun Gede Bayu Gita Purnama, disebutkan bahwa lengkara adalah kumpulan kruna atau kata-kata yang disusun sesuai tata bahasa Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Jurnal Kalangwan Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Vol 9 No 2, September 2019, lengkara adalah kalimat bahasa Bali yang disusun sesuai rasa bahasa dan anggah-ungguh atau adab yang diterapkan di kalangan masyarakat Bali.
Rasa bahasa ini sangat penting bagi masyarakat Bali. Misalnya kepada orang yang lebih terhormat kastanya atau status sosialnya, kita harus menggunakan lengkara yang halus. Sedangkan kepada orang yang kasta atau statusnya lebih rendah, tidak perlu menggunakan lengkara halus.
Macam-macam Lengkara Bahasa Bali dan Contohnya
Seperti dalam bahasa Indonesia, jenis kalimat ada bermacam-macam, mulai dari kalimat berita, kalimat tanya, kalimat aktif dan pasif, kalimat langsung dan tak langsung, dan sebagainya. Namun di sini akan kita ulas beberapa jenis saja.
Selain yang disebut di atas, bahasa Bali memiliki kekhasan seperti bahasa daerah lain di Indonesia. Bahasa Bali mengenal tingkatan bahasa dalam bentuk lengkara.
Di bawah ini akan kita ulas lengkara berdasarkan tujuannya dan lengkara berdasarkan tingkatan bahasanya.
Lengkara Berdasarkan Tujuan
Ada tiga macam lengkara jika dilihat dari tujuan kalimatnya, yaitu lengkara pamidarta (kalimat berita), lengkara pitakén (kalimat tanya), dan lengkara panguduh (kalimat perintah).
1. Lengkara Pamidarta
Lengkara pamidarta adalah kalimat berita, yaitu kalimat yang bertujuan memberi tahu atau memberi informasi kepada orang lain. Kalimat ini menggunakan tanda titik (.) di belakang. Contohnya:
- Mani semengan ada pacentokan pidarta Basa Bali.
- Mémé nyanan sanjané lakar luas ka Badung.
2. Lengkara Pitakén
Lengkara Pitakén adalah kalimat tanya. Tujuannya adalah untuk menanyakan sesuatu agar mendapatkan jawaban. Kalimat ini diakhiri dengan tanda tanya (?). Contohnya:
- Ngudiang Madé ngajanang malaib ngaba blakas?
- Dija ada anak ngadep bé pasih?
3. Lengkara Panguduh
Lengkara Panguduh adalah kalimat perintah. Kalimat ini bertujuan untuk memberi perintah atau meminta sesuatu kepada orang lain. Kalimat ini bisa halus maupun kasar. Kalimat perintah diakhiri dengan tanda seru (!). Contohnya:
- Durusang unggahang sanganané!
- Ambilang jebos bukuné niké!
- Mai laku, ditu jalané usak!
- Enggalng majalan apang tusing kasépan kasekolah!
- Sampunang ngambil pakaryan anak tiosan!
Lengkara Berdasarkan Tingkatan Bahasa
Lengkara berdasarkan tingkatan bahasa ini digunakan untuk menunjukkan strata sosial di Bali. Ada lima macam lengkara, yakni:
1. Lengkara Alus Singgih
Lengkara alus singgih dibentuk oleh kruna (kata) alus singgih, kruna alus mider, dan kruna mider. Contoh:
- Ida kantun mentok.
2. Lengkara Alus Madia
Lengkara alus madia dibentuk oleh kruna alus madia, alus mider, kruna mider dan kruna andap. Contoh:
- Tiang kantun membas katikdumur.
- Tiang nu numbas katik malu.
3. Lengkara Alus Sor
Lengkara alus sor dibentuk oleh kruna alus sor, alus mider, kruna andap dan kruna mider. Contoh:
- ipun kantun nembok.
- ipun kantun numbas katik sate.
4. Lengkara Andap
Lengkara andap dibentuk oleh kruna andap, dan kruna mider. Contoh:
- Ia majalan ka tegale lakar ngebah punyan tiing.
5. Lengkara Kasar
Lengkara kasar dibentuk oleh kruna andap, kruna kasar dan kruna mider. Contoh:
- Suud mamantet, ia magedi langsung medem.
Rasa Bahasa dalam Bahasa Bali
Setelah mengetahui lengkara dalam berbagai tingkatan, kalian juga harus tahu rasa bahasa dalam bahasa Bali yang memiliki beberapa tingkatan. Masing-masing tingkat memiliki fungsi tersendiri.
1. Bahasa Alus
Bahasa halus digunakan untuk menghormati orang kayak dihormati, baik itu orang yang diajak bicara, mauupun orang yang dibicarakan. Bahasa alus dibentuk oleh kruna alus mider, alus singgih, alus sor kruna mider dan kruna andap.
2. Bahasa Bali Madia
Basa madia adalah bahasa yang tidak terlalu halus tetapi tidak kasar. Bahasa ini digunakan kepada Tri Wangsa, sesama triwangsa, atau golongan bawah yang dihormati. Bahasa madia ini dibentuk dari kruna alus madia, kruna alus mider, kruna mider dan kruna andap.
3. Bahasa Bali Andap
Bahasa Andap memiliki rasa bahasa yang tidak halus, tetapi bukan kasar. Bahasa ini di bawah bahasa madia. Bahasa ini dibentuk oleh kruna andap dan kruna mider. Bahasa andap boleh digunakan oleh semua golongan, bisa untuk pergaulan sehari-hari, atau kepada wangsa yang lebih rendah.
4. Bahasa Kasar
Bahasa kasar memiliki rasa kemarahan, tetapi bisa juga menunjukkan keakraban. Bahasa kasar dibentuk oleh kruna andap, mider dan kruna kasar.
Nah demikian tadi kita telah mengenal lengkara bahasa Bali yang memiliki banyak jenis. Namun yang khas ialah lengkara sesuai tingkatan bahasanya, mulai dari bahasa halus hingga kasar. Jadi jangan salah memilih kalimat ya.
(bai/fds)