Untuk membuat sebuah keris ternyata tidak sembarangan, selain membutuhkan keterampilan yang mumpuni, juga harus melalui hari baik serta bahan berkualitas. Karena untuk mendapatkan keris bagus tidak boleh sembarangan dalam pembuatannya.
Salah seorang perajin keris, I Ketut Rai (34) asal Banjar Dinas Pande, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali, menjelaskan, untuk menyelesaikan satu buah keris membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan sampai finishing.
"Prosesnya sangat lama, dari awal sampai akhir butuh waktu kurang lebih satu bulan, dan pengerjaannya juga harus dengan kehati-hatian karena salah sedikit saja pasti akan gagal," kata Rai, Minggu (18/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rai mengatakan sebelum memulai proses pembuatan, biasanya yang memesan keris akan mencari hari baik terlebih dahulu, seperti Purnama, Tilem, dan hari lain yang dinilai baik oleh yang memesan. Jika hari baik tersebut sudah ketemu, baru proses bisa dimulai.
Pertama, memadukan tiga lapis besi dengan nikel, lalu dibakar dengan arang, kemudian dipukul untuk dibentuk sesuai keinginan. Bahan yang bagus biasanya menggunakan besi bekas rel kereta api.
"Dalam proses inilah membutuhkan keterampilan karena salah sedikit saja akan membuat bahannya pecah. Jika sudah pecah pasti gagal dan harus ngulang dari awal, itu sudah pasti rugi," kata Rai.
Selama Rai menjadi perajin keris, ia mengaku pernah beberapa kali gagal tapi tidak pernah patah semangat untuk terus belajar. Sehingga kini yang memesan keris di tempatnya bukan hanya dari Karangasem, tapi juga dari daerah lain. Walaupun jumlahnya masih sedikit karena ia baru belajar membuat keris lima tahun lalu.
"Sampai saat ini saya masih dalam proses belajar agar keris buatan saya semakin sempurna. Ada tidaknya pesanan, saya terus berproses dengan membuat keris, jika tidak ada pesanan barang yang lain," kata Rai.
Untuk satu buah keris harganya mulai dari Rp 25 juta sampai Rp 15 juta, menurutnya, harga itu tergantung kualitas dan tingkat kesulitan pembuatan. Karena biasanya yang memesan keris ada kriteria tersendiri, seperti luk atau kelok keris jumlahnya sekian, kadang juga dicampur dengan benda-benda tertentu.
Selain membuat keris, Rai membuat peralatan rumah tangga, seperti pisau, blakas, sabit, dan yang lainnya, karena itu merupakan pekerjaan utamanya selama ini. Tapi jika pesanan keris sudah mulai ramai, ia akan lebih menekuni pembuatan keris. Karena saat ini tidak banyak ada perajin keris di Karangasem.
(irb/hsa)