Mengenal Arti Kitab Purana, Jenis, hingga Bagiannya

Mengenal Arti Kitab Purana, Jenis, hingga Bagiannya

Kholida Qothrunnada - detikBali
Senin, 21 Nov 2022 12:53 WIB
Ilustrasi kitab purana.
Foto: Meister der Bhâgavata/Wikimedia Commons
-

Kitab Purana adalah sejarah kuno yang mengandung cerita ketuhanan dalam ajaran agama Hindu. Istilah Purana berasal dari kata "Pura" dan "Ana " yang digabungkan menjadi Purana.

Dijelaskan dalam jurnal Filsafat Ketuhanan dalam Purana oleh I Putu Agus Aryatnaya Giri dan I Ketut Wiratmaja, "Pura" artinya kuno dan "Ana" berarti mengatakan.

Dalam Purana, kata pura mengandung dua pengertian, yakni lampau atau yang lalu dan yang akan datang. Sejatinya, setiap cerita Purana intinya itu akan mengandung ajaran agama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dilihat dari bentuk dan sifat isinya, Purana merupakan sebuah Itihasa, karena memuat catatan tentang berbagai kejadian yang bersifat sejarah. Sementara, berdasarkan kedudukanya, Purana adalah jenis kitab Upaveda yang berdiri sendiri, sejajar pula dengan Itihasa.

Kitab Purana menduduki posisi yang penting serta strategis dalam tata urutan Weda dan susastra Hindu. Supaya kalian lebih paham, simak penjelasan tentang arti, jenis, hingga daftar kitab Purana di bawah ini yuk.

ADVERTISEMENT

Pengertian Kitab Purana

Dikutip dari modul Kemdikbud Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti oleh Ida Bagus Sudirga dan I Nyoman Yoga Segara, kitab Purana adalah kitab yang berisi tentang berbagai macam tradisi atau kebiasaan, keterangan-keterangan lainnya, baik itu tradisi, tradisi lokal, tradisi keluarga, dan lainnya.

Dalam ajaran agama Hindu, kitab Purana berisi cerita dewa-dewa, raja-raja, rsi-rsi kuno. Purana banyak memuat penjelasan mengenai kebiasaan para rsi (atau disebut juga Nabi).

Siapa yang menyusun kitab Purana? Kitab Purana disusun oleh para rsi. Rsi adalah orang suci yang menjabarkan ajaran Weda yang sangat luas, penuh kandungan spiritual, filsafat/tattwa, moralitas, dan lain-lain.

Rsi berperan untuk memberikan tuntunan hidup yang bertujuan sebagai jalan kebahagiaan lahir batin di dunia dan akhirat. Menurut Nala & Wiratmadja dalam jurnal Filsafat Ketuhanan dalam Purana, tujuan kitab Purana yaitu untuk memaparkan sumber kebaikan sekaligus sumber kejahatan.

Di sini tindakan baik akan mengantarkan ke swarga loka, sedangkan tindakan jahat akan mengantarkan ke neraka loka. Purana mengandung tentang kebenaran untuk umat manusia yang universal sebagai pegangannya.

Secara garis besar, seluruh Purana memuat tentang Dasa Laksana (sepuluh hal). Adapun 10 hal yang terkandung dalam kitab Purana adalah:

  • Sarga dalam Purana artinya penciptaan dalam bentuk halus, sehingga tidak tampak oleh mata
  • Visarga merupakan penciptaan unsur yang nyata (kasat mata)
  • Vrtti mengandung arti tentang makanan
  • Raksa, adalah perlindungan alam semesta
  • Manvantara yaitu tentang periodisasi manu
  • Vamsa mengandung arti tentang dinasti para raja
  • Vamsanucarita merupakan karya Tuhan Yang Maha Esa, dewata, serta dinasti raja- raja
  • Samstha bermakna kehancuran fisik semesta
  • Hetu merupakan dorongan untuk melakukan karma
  • Apasraya adalah dukungan terakhir atau tujuan terakhir.

Jadi kesimpulannya, arti kitab Purana kitab yang berisi tentang cerita mengenai silsilah raja-raja, sejarah perkembangan kerajaan Hindu serta berbagai dinasti pada masa itu, di mana kita ini memiliki sifat Itihasa.

Daftar Kitab Purana

Secara tradisional dan berdasarkan catatn yang dikumpulkan, kitab-kitab Purana (kitab-kitab Mahapurana) jumlahnya ada 18 buah. Berikut adalah daftar nama 18 jenis kitab Purana:

  • Brahma Purana
  • Padma Purana
  • Visnu Purana
  • Vayu Purana
  • Bhagavata Purana
  • Naradiya Purana
  • Markandeya Purana
  • Agni Purana
  • Bhavisya Purana
  • Brahma Vaivarta Purana
  • Linga Purana
  • Varaha Purana
  • Skanda Purana
  • Vamana Purana
  • Kurma Purana
  • Matsya Purana
  • Garuda Purana
  • Brahmanda Purana.

Pembagian Jenis Purana

Secara menyeluruh, kitab Purana dikelompokan ke dalam 3 kelompok yang didasarkan pada isinya. Dalam pembagian jenis Purana, akan ampak adanya polytheisme, yang setidaknya terlihat tiga wujud kekuasaan umum yang dikenal dengan Tri Murti (tiga wujud).

Ketiga wujud bagian kitab-kitab Purana mengagungkan Brahma, Wisnu, dan Siwa (Maheswara). Berdasarkan ketiga sifat hakikat tersebut, menjadi perwujudan dari masing-masing mazhab dalam agama Hindu.

Berikut penjelasan 3 bagian kelompok jenis Purana:

1. Kelompok Satvika

Kelompok Satvika adalah bagian purana yang mengutamakan Wisnu sebagai Dewatanya. Kelompok kitab ini diwakli 6 buku Purana, antara lain Viṣṇu Purana, Narada Purana, Bhagavata Purana, Garuda Purana, Padma Purana, serta Waraha Purana.

2. Kelompok Rajasika Purana

Pada kelompok Rajasika, Dewa Brahma yang menjadi Dewata utama. Adapun yang termasuk kelompok ini antara lain, Brahmanda Purana, Brahma Waiwasta Purana, Markandeya Purana, Bhavishya Purana, Wamana Purana, dan Brahma Purana.

3. Kelompok Tamasika Purana

Siwa merupakan dewata utama pada kelompok Tamasika (Tamasa) Purana. Isi kitab Purana ini banyak menceritakan Dewa Siwa dengan segala Awataranya. Kelompok ini terdiri 6 buah kitab Purana juga, yaitu Matsya Purana, Kurma Purana, Linga Purana, Agni Purana, Siwa Purana, Skanda Purana.

Secara umum, Purana bertujuan untuk menceritakan secara metodologi, dalam memberi keterangan tentang ajaran ketuhanan itu sendiri. Sehingga, jika seseorang tidak membaca seluruh Purana dan tidak membatasi diri, maka orang tersebut akan secara tidak sadar terbawa pada satu pandangan yang keliru. Di mana, hal ini bukanlah maksud dari adanya kitab Purana itu.

Itu tadi penjelasan arti kitab Purana sebagai cerita kuno, pencerita sejarah, serta koleksi cerita yang ada dalam ajaran Hindu. Semoga informasi tentang Purana ini bisa menambah pengetahuan dan pemahaman detikers ya.




(khq/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads