Selamat Hari Batik Nasional 2022! Yuk mengenal jenis-jenis kain tenun Bali, ada kain endek, kain gringsing, dan kain rangrang. Ada kain tradisional khas Bali apa lagi ya?
Bali memang menyimpan beragam budaya, termasuk kain-kain tradisional yang mudah ditemukan di Bali. Keindahan motifnya terkenal hingga mancanegara.
1. Endek
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari laman Wonderful Indonesia, berkembang sejak tahun 1985, dan digunakan dalam upacara keagamaan. Endek merupakan salah satu tenun ikat khas Bali.
Beberapa motif endek bisa digunakan untuk fesyen. Pada tahun 2020, endek meramaikan Paris Fashion Week dalam koleksi rumah mode Christian Dior Spring/Summer 2021.
Jika ingin membeli kain endek, bisa mengunjungi Desa Sidemen Karangasem dan Kabupaten Klungkung. Dua kabupaten tersebut merupakan penghasil endek.
2. Gringsing
Kain gringsing diproduksi masyarakat Desa Tenganan Karangasem. Kain ini dibuat dengan teknik ikat ganda satu-satunya di Indonesia.
Proses pembuatan kain gringsing bisa menyampai setahun. Kain gringsing cocok masuk daftar koleksi kain tradisional Anda!
Traveler bisa mengunjungi Desa Tenganan untuk bisa membawa pulang kain gringsing. Perajin di sana menjual kain sekaligus memperbolehkan melihat pembuatannya.
3. Rangrang
Kain rangrang banyak diproduksi di Nusa Penida. Kain tradisional Bali yang satu ini memiliki ciri khusu, yaitu motif simetris dan warnanya cerah.
Motif kain rangrang terinspirasi dari daerah pegunungan dan perbukitan di wilayah Bali. Sedangkan, warnanya menggunakan pewarna alami yang berasal tumbuhan dan serat kayu.
Simak halaman selanjutnya untuk mengetahui kain tradisional khas Bali...
4. Bebali
Tenun bebali berasal dari Banjar Dinas Kangin, Desa Seraya Timur, Kecamatan dan Kabupaten Karangasem, Bali. Tenun bebali di desa ini diproduksi menggunakan cara tradisional.
Pewarnaan benang juga dilakukan secara alami. Ia mengklaim kualitas kain tenun yang dihasilkan juga menjadi lebih baik.
Beberapa jenis motif rangrang, skordi, poleng, kalung babintangan, parembon, dan yang lainnya. Tenun bebali yang paling laris adalah jenis rangrang.
5. Tenun Cagcag
Tenun cagcag Banjar Anyar, Desa Batuagung, Kecamatan/Kabupaten Jembrana memiliki ciri khas dan penamaan berbeda. Proses pembuatan kain tenun sama dengan daerah lain.
Namun kain ini memiliki motif berbeda di setiap daerah. Tenun Jembrana ini masih mempertahankan teknik tradisional, mulai cara membuat dan mewarnai bahan alam.
Kain Tradisional Khas Bali
Selain ketiga kain tenun tersebut, Bali juga terkenal dengan kain tradisional yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakatnya. Ialah kain poleng dan prada.
Kain poleng biasa digunakan di tempat ibadah umat Hindu. Juga biasa digunakan para penari Kecak. Desain kain poleng kotak-kotak hitam dan putih.
Desain ini memiliki makna yang mewakili dua karakteristik kontradiktif Rwa dan Bhineda. Biasa digunakan dalam acara dan upacara adat.
Penggunaannya sering dililitkan pada benda-benda tertentu, seperti pohon-pohon besar dan patung, konon sebagai penanda ada roh para butha atau penunggunya.
Sementara itu, kain prada dipakai dalam ritual adat Bali. Kain ini memiliki motif cukup mewah di antara jenis kain lain, karena ada lapisan warna keemasan di seluruh bagian kain.
Desain kain biasanya bentuk hewan atau bunga. Dulunya, kain prada dibuat dengan emas asli, namun kini menggunakan benang atau foil berwarna emas.
Itulah jenis-jenis kain tenun Bali, termasuk juga kain tradisional khas Pulau Dewata lainnya. Semoga informasi ini bermanfaat!
Simak Video "Kain Endek yang Erat Dengan Budaya Bali"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/nor)