Kisah Mistis Pura Pangkung Pastu Buleleng, Dipercaya Tempat Menyembuhkan

Kisah Mistis Pura Pangkung Pastu Buleleng, Dipercaya Tempat Menyembuhkan

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Minggu, 04 Sep 2022 19:29 WIB
Pura Pangkung Pastu, di Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng konon angker dan ada kutukan.
Foto: Pura Pangkung Pastu, di Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng konon angker dan ada kutukan. (Made Wijaya Kusuma/detikBali)
Buleleng -

Salah satu tempat yang kental dengan aura magis di Buleleng yakni pura pangkung pastu. Pura Pangkung Pastu terletak di Dusun Dauh Margi, Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali. Tempat itu juga sering didatangi untuk nunas tamba (menyembuhkan penyakit).

"Yang malinggih atau berstana di sana itu Ratu Ayu Mas Magelung, makanya disebut disini itu ratu ayu pangkung pastu, banyak orang yang datang ke sini untuk nunas ubad (memohon kesembuhan)," ujar salah satu tokoh masyarakat di Desa Bulian, I Gede Suardana Putra kepada detikBali, Minggu (4/9/2022).

Untuk menjangkau lokasi ini, bisa menggunakan sepeda motor hingga sampai di homestay Bulian. Di sana anda bisa memarkirkan sepeda motor, lantaran lokasi pura pangkung pastu berada di pinggiran pangkung (aliran sungai). Sehingga tidak bisa dilalui menggunakan kendaraan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jarak dari homestay hingga sampai ke pura pangkung pastu kira-kira 400 meter. Anda akan melewati jalan setapak hingga semak-semak sebelum sampai ke lokasi. Sebelumnya ketika ke sini, anda juga perlu menyiapkan sarana persembahyangan seperti canang sari, dupa dan permen untuk memohon keselamatan di lokasi.

Singkat cerita, ketika sampai di lokasi aura magis seketika menyelimuti tempat itu. Terdengar suara burung samar-samar disertai dengan suara gesekan dedauan. Terlihat di lokasi ada satu pelinggih dan sebuah batu yang diselimuti kain poleng. Serta berupa pondasi dari pelinggih yang konon dipercaya masyarakat sudah ada sejak zaman kerajaan.

ADVERTISEMENT

Suardana menceritakan, keberadaan Pura Pangkung Pastu karena dahulu Desa Bulian dipercaya pernah kena pastu (Kutukan) sebanyak 3 kali. Jadi tidak sembarang orang bisa melewati dan berada di lokasi itu.

Apabila orang yang ke sana mempunyai niat yang buruk dan membawa sesuatu yang bertentangan (semacam jimat) dengan tempat itu. Niscaya orang tersebut akan mendapatkan masalah atau musibah.

"Kalau yang benar atau baik, masuk ke sana dia akan mendapat kekuatan, kalau yang punya niatan tidak baik begitu dia masuk ke sana dia akan hancur atau semacam kena musibah. Itu yang saya terima dari leluhur saya dan saya buktikan memang ada orang-orang yang memang mau masuk ke daerah bulian itu harus hati-hati," katanya.

Lanjutnya menceritakan, selain cerita terkait pastu. Desa Bulian juga dipercaya menjadi tempat peristirahatan raja-raja Bali kuno, maka dari itu ada banyak pura yang ada di desa Bulian. Terhitung ada sekitar 22 pura yang ada di Desa Bulian. Dan Pura Pangkung Pastu adalah salah satunya.

"Kalau cerita yang pernah saya dengar dari penglingsir saya dulu, Desa Bulian itu memang desa yang unik karena zaman dahulu raja-raja bali kuno itu setelah purna bakti, beliau mencari tempat niki (ini) untuk beristirahat," katanya.

Sebelum terdapat pelinggih seperti saat ini, dahulu ada satu pelinggih yang saat ini hanya tersisa pondasinya saja. Sebab dahulu tempat itu sempat terbakar. Sehingga masyarakat membuatkan 1 pelinggih yang baru. Adapun 1 buah pohon besar yang hingga kini masih berdiri kokoh.

Warga setempat tidak berani untuk menebang pohon itu, karena dipercaya memiliki aura magis yang kuat. Suardana mengatakan yang berstana di Pura Pangkung Pastu adalah Ratu Ayu Mas Magelung. Di mana segala sesuatu keinginan yang dimohon di tempat itu dipercaya akan terkabul.




(kws/kws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads