Bali memiliki banyak tempat menekuni spiritual yang dapat dikunjungi untuk menenangkan diri atau meditasi. Salah satunya yakni Brahmavihara Arama atau dikenal dengan Wihara Banjar yang berlokasi di Banjar Dinas Tegeha, Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Tempat suci umat Budha ini disebut-sebut sebagai wihara terbesar di Bali.
Wihara ini dipenuhi dengan stupa dan juga patung yang menjadi ciri khas Buddha. Selain itu terdapat juga ornamen khas Bali yang menghiasi beberapa sudut tempat ini. Selain sebagai tempat bersembahyang bagi umat Buddha, tempat ini juga banyak dikunjungi oleh turis yang ingin melakukan meditasi.
Ketua Yayasan Giri Rakito Mahetara, Ida Bagus Rahoela mengatakan bahwa proses berdirinya Wihara Banjar tidak bisa dilepaskan dengan wihara sebelumnya yang berlokasi di sekitar wilayah Air Panas Banjar. Wihara itu didirikan pada tahun 1958 oleh ayahnya yakni Ida Bagus Giri yang memang memiliki ketertarikan terhadap kebatinan dan meditasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya sang ayah memiliki kelompok spiritual saat itu. Namun karena lokasi tersebut sulit untuk dijangkau akhirnya pada tahun 1969 wihara tersebut dipindah ke wilayah Banjar Tegeha, Desa Banjar tempat wihara saat ini. Di mana awalnya hanya ada beberapa bangunan pemujaan utama, seperti aula meditasi dan taman lengkap dengan ornamen patung buddha. Namun seiring berjalannya waktu penataan wihara terus bertambah.
"Karena sulit sekali menjangkau ke sana jalannya hanya jalan setapak apalagi kalau hujan pasti sudah tidak bisa kesana, akhirnya pendirinya punya inisiatif untuk memindahkan wihara ke sini, dan baru diresmikan, pada 21 mei tahun 1971," kata Ketua Yayasan Giri Rakito Mahetara, Ida Bagus Rahoela, Rabu (13/7/2022).
Rahoela menyebut jika tujuan didirikannya wihara ini sejak awal memang untuk memfasilitasi masyarakat yang memiliki keinginan dalam mengenal dunia spiritual melalui meditasi. Di mana masyarakat yang datang pun bukan hanya berasal dari umat yang beragama buddha saja. Melainkan juga dari umat beragama lain.
Selain sebagai tempat pemujaan dan meditasi Brahmavihara Arama juga disertai dengan tempat tinggal bagi umat yang ingin mengikuti program meditasi. Menariknya peserta yang mendaftarkan diri dalam program meditasi itu bukan hanya berasal dari Bali saja, akan tetapi tak jarang juga ada yang berasal dari luar negeri.
"Jadi ini terbuka untuk umum kalau untuk spiritualnya. Karena menurut kami buddha itu artinya pencerahan. Dan pencerahan itu merupakan hak setiap manusia untuk dapat tercerahkan. Tercerahkan dalam pengertian memahami kehidupan dengan benar sehingga dapat melakukan segala sesuatu dengan baik. Baik itu pikiran, perbuatan dan prilaku," katanya.
(kws/kws)