Minuman tradisional Bali seperti tuak dan arak diklaim memiliki manfaat untuk kesehatan. Hal itu terungkap dalam Temu Wirasa (Sarasehan) Jantra Tradisi Bali II Tahun 2022 yang mengangkat tema "Mretha Usadha Sidhi". Acara yang merupakan rangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 tersebut berlangsung di Ruang Padma Dinas Kebudayaan Provinsi Bali serta daring, Rabu (6/7/2022).
Salah satu narasumber, Nyoman Sukarta menjelaskan berbagai manfaat dari minuman tuak, cuka, hingga arak. Akademisi yang juga ahli pengobatan hipnoterapi itu menyebut minuman alkohol tradisional Bali tersebut bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Caranya adalah dengan mencampurkan berbagai tanaman obat. Setelah itu, barulah diracik menjadi ramuan hingga minuman.
Beberapa manfaat mengkonsumsi minuman tradisional seperti tuak mapun arak bagi kesehatan, antara lain menjaga kehangatan tubuh, meredakan sariawan, sebagai obat penenang, melancarkan sistem pencernaan serta kesehatan tulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain memaparkan khasiat tuak, cuka maupun arak sebagai obat tradisonal Bali, Sukarta juga menyinggung tentang membangkitkan kemampuan bawah sadar seseorang. "Bagaimanapun upaya pengobatan yang dilakukan jika belum bisa membangkitkan kemampuan bawah sadar seseorang, dalam kondisi tertentu tidak akan dikehendaki kesembuhan," katanya seperti dikutip dari laman Disbud Bali.
Selain tuak dan arak, minuman tradisonal Bali yang juga dapat bermanfaat bagi kesehatan adalah loloh atau jamu tradisional. Pembuatan loloh sebisa mungkin higenis dan telah terjaga kebersihannya.
Materi tersebut disampaikan oleh Ida Bagus Suatama yang juga Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Hindu Indonesia. Menurutnya, minuman atau obat tradisional tersebut tidak bisa diuji klinis. Sebab, uji klinis adalah ranah dari Dinas Kesehatan maupun lembaga kesehatan medis. Sehingga, minuman atau obat tradisional hanya bisa diuji secara empiris yaitu bukti nyata atau pengalaman dari pasien yang merasakan langsung khasiat dan kesembuhannya.
Untuk diketahui, Temu Wirasa (Sarasehan) Jantra Tradisi Bali II Tahun 2022 bertema "Mretha Usadha Sidhi" diikuti oleh peserta dari Dinas Kebudayaan, Dinas Peridag, Pelibatan pengerajin, Gotra Pangusadha Provinsi Bali, Forum Komunikasi penyehat tradisonal, Penyuluh Bahasa Bali, Prodi Ayur Weda Universitas Hindu Indonesia, Prodi Yoga dan Kesehatan Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, serta masyarakat umum yang berkaitan mengenai pengobatan.
(iws/iws)