2 Cerita Rakyat Bali Paling Populer: Ni Calonarang - Bawang & Kesuna

2 Cerita Rakyat Bali Paling Populer: Ni Calonarang - Bawang & Kesuna

Tim detikBali - detikBali
Senin, 04 Jul 2022 20:09 WIB
Simak jadwal Pesta Kesenian Bali (PKB) edisi Senin 4 Juli 2022. Masih ada beberapa pertunjukan, antara lain Gong Suling Inovatif dan Wayang Kulit Calonarang.
Ilustrasi - Berikut adalah 2 cerita rakyat Bali, dari kisah singkat Ni Calonarang dan kisah Ni Bawang dan Ni Kesuna yang kerap diceritakan dari mulut ke mulut oleh masyarakat Bali. (Foto: Dinas Kebudayaan Provinsi Bali)
Denpasar -

Daerah-daerah di Indonesia memiliki cerita rakyat yang sarat akan nilai-nilai moral dan kehidupan. Tak terkecuali Bali, yang menyimpan sejumlah cerita rakyat.

Apa saja cerita rakyat Bali yang pernah Anda dengar?

Dua di antara cerita rakyat yang populer di Bali adalah kisah Ni Calonarang dan kisah Ni Bawang dan Ni Kesuna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut adalah kisah singkat Ni Calonarang dan kisah Ni Bawang dan Ni Kesuna yang kerap diceritakan dari mulut ke mulut oleh masyarakat Bali.

1. Kisah Ni Calonarang

ADVERTISEMENT

Kisah Calonarang sebenarnya berlatar di sebuah desa bernama Girah yang berada di Kediri, Jawa Timur. Meski begitu, kisah tentang Ni Calonarang sangat populer di Bali hingga diadaptasi dalam pementasan drama tari.

Dikisahkan, di desa tersebut, terdapat sebuah perguruan ilmu hitam yang dipimpin seorang janda bernama Ni Calonarang. Ni Calonarang memiliki seorang anak putri berparas cantik bernama Diah Ratna Mengali.

Banyak pemuda yang terpesona akan kecantikannya. Meski begitu, tak satupun yang melamarnya karena karena Sang Ibu menguasai ilmu hitam atau leak.
Desas-desus tersebut membuat Ni Calonarang marah karena jika tidak ada melamar putrinya, maka kelak tidak bisa mempunyai keturunan.

Murka, Ni Calonarang memerintahkan murid-muridnya menebar penyakit ke pesisir Kerajaan Kediri saat penduduk tertidur lelap di tengah malam. Kondisi desa kacau balau akibat terserang wabah atau gerubug.

Akhirnya, para tetua Desa Girah bermusyawarah. Mereka pun memutuskan untuk memohon agar Raja Airlangga berkenan datang ke desa-desa di pesisir Kediri untuk melihat masyarakat yang terserang wabah.

2. Ni Bawang dan Ni Kesuna

Salah satu cerita rakyat dari daerah Bali yang kerap dijumpai di buku-buku pelajaran adalah kisah tentang Ni Bawang dan Ni Kesuna.

Cerita ini mengisahkan tentang seorang anak bernama Ni Bawang yang manja dan agak malas. Berbeda halnya dengan Ni Kesuna yang rajin dan suka membantu pekerjaan di rumah.

Singkat cerita, Ni Kesuna dimarahi oleh ibunya lantaran bermain di sungai sampai sore. Ibunya marah, lalu mengusir Ni Kesuna. MelIhat saudaranya dimarahi, Ni Bawang malah tertawa.

Diusir, Ni Kesuna langsung menangis dan pergi ke hutan. Seekor burung Crukcuk Kuning kemudian muncul lalu mematuk-matuk kepala Ni Kesuna.
Bukannya sakit, Ni Kesuna justru mendapatkan banyak perhiasan emas. Itu karena Ni Kesuna memilIki hati mulia dan tidak iri hati.

Selanjutnya, Ni Kesuna pun pulang ke rumah dengan perhiasan yang dia dapatkan.

Ternyata, burung Crukcuk Kuning itu juga mematuk tubuh Ni Bawang. Namun, lantaran sikap iri hati dan dengki serta pemalas membuatnya tidak diberikan emas. Crukcuk Kuning itu justru mematuk Ni Bawang hingga terluka dan tubuhnya dililit ulat.




(iws/iws)

Hide Ads