Kain Tenun Tradisional Bali menjadi topik bahasan dalam Kriyaloka atau lokakarya dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 di Kalangan Angsoka, Taman Budaya Art Center Denpasar, Jumat (24/06/2022). Lokakarya tersebut membedah perkembangan motif dan warna-warna kain tradisional Bali.
Akademisi dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Anak Agung Ngurah Anom Mayun Konta Tenaya menyebut kain tradisional merupakan salah satu kekayaan budaya. Keberadaan kain tradisional mengingatkan sejarah, budaya, dan peradaban Bali. Hanya saja, menurutnya pemahaman publik tentang jenis-jenis kain tradisional Bali masih kurang.
"Melalui kriyaloka dalam Pesta Kesenian Bali ini, paling tidak kita dapat memberikan pemahaman bahwa apa yang diwariskan para leluhur, kita kembalikan pada fungsinya," ujarnya.
Anom Mayun menguraikan secara fungsional klasifikasi kain tradisional Bali dibagi menjad 12 kelompok yakni bebali, wali, keling, endek, cepuk, gringsing, poleng, songket, prada, kain cecawangan, sembong dan dobol, serta blengbong.
"Kain bebali, orang-orang di Bali utara menyebutnya dengan nama 'wangsul' dan di Bali timur dengan nama 'gedongan'. Motif Bebali umumnya berbentuk garis melintang. Kainnya pun berbentuk lingkaran yang tidak putus," ucap Anom Mayun.
Pria yang juga kurator kain tenun tradisional koleksi Museum Bali itu kemudian menjelaskan tentang kain wali. Ciri-ciri kain Wali membentuk kotak-kotak kecil, dengan berbahan dasar benang katun atau sutra.
"Sebenarnya dulu kain wali hanya digunakan untuk perempuan, tetapi sekarang untuk gampangnya, laki-laki pun disamakan menggunakan kain wali. Itupun bukan yang tenunan, namun hasil cetakan yang diproduksi di luar Bali," katanya.
Demikian pula kain keling yang penggunaannya hampir sama dengan kain wali. Hanya saja, yang membedakan adalah dasar kain keling berwarna merah. Pada zaman dulu lebih banyak digunakan di wilayah Bali Utara dan Timur.
"Sementara itu, kain endek merupakan kain tenun ikat yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan, kain cepuk adalah bagian dari kain endek. Keunikannya kain cepuk terletak pada warna dan motif khas yakni warna dasar merah dengan garis putih melintang," ucapnya.
Simak Video "Tenunan Kain Songket yang Khas, Sumatera barat"
(iws/iws)