BPS Pamerkan MPD untuk Pariwisata ke Badan Statistik Australia

BPS Pamerkan MPD untuk Pariwisata ke Badan Statistik Australia

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 01 Des 2025 18:31 WIB
Australian Statistician of ABS David Gruen dan Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti saat berada di kantor BPS Bali, Senin (1/12/2025).
Foto: Australian Statistician of ABS David Gruen dan Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti saat berada di kantor BPS Bali, Senin (1/12/2025). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Australian Statistician of Australian Bureau of Statistics (ABS) David Gruen melakukan kunjungan ke kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Bali. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI Amalia Adininggar Widyasanti memamerkan soal bagaimana Indonesia memanfaatkan Data Posisi Seluler atau Mobile Positioning Data (MPD).

Menurutnya, MDP digunakan untuk menghasilkan statistik pariwisata. Selain itu, Amalia juga membagikan informasi kepada Badan Statistik Nasional Australia itu terkait BPS sebagai tuan rumah Regional Hub on Big Data and data science for ASEAN Pacific beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami memberikan pengalaman baik kami ke negara-negara ASEAN Pacific. Kami juga memberikan pembelajaran dan sharing experiences Indonesia untuk bagaimana memanfaatkan dan memproduksi statistik padi dengan KSA (Kerangka Sampel Area)," ujar Amalia di kantor BPS Bali, Senin (1/12/2025).

Dia juga menerangkan pihaknya saat ini tengah melakukan improvisasi dalam pendekatan penelitian yang menggabungkan dua metode pada penggunaan satelit. Menurutnya, pihaknya juga tengah melakukan finalisasi dengan metodologi baru.

ADVERTISEMENT

Amalia juga mengatakan kunjungan David ke kantor BPS Bali untuk memberikan capacity building, membagikan praktik baik dan juga pengalaman bagi BPS. Amalia mengaku banyak hal bisa dipelajari dari ABS.

"Misalnya, mereka sangat kuat di data administrasi. Lalu, mereka juga punya banyak apa yang lebih advance tentang memastikan kualitas data, dan juga beberapa hal lainnya," kata dia.

Selain itu, Amalia mengaku belajar banyak dari ABS untuk menjadi Kantor Statistik Nasional atau National Statistical Office (NSO) yang lebih baik. Amalia juga menceritakan David sempat berdialog dengan pegawai di BPS Bali dan kabupaten/kota di Bali soal pandangan David dalam memimpin ABS.

David juga menyampaikan pandangannya terhadap literasi statistik, peningkatan kualitas, dan beberapa hal penting lainnya.

"Jadi, dengan kita bekerjas ama dengan NSO dari negara lain, kita bisa terus melakukan inovasi terhadap proses pengumpulan data, memastikan data yang yang terus berkualitas dan kita memastikan standar proses bisnis kita sesuai dengan standar internasional. Kita belajar banyak dari Australia," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Bali Agus Gede Hendrayana Hermawan menyebut statistik pariwisata menjadi salah satu hal yang penting bagi Bali. Sebab, motor penggerak ekonomi Bali selama ini adalah pariwisata.

Melalui pemanfaatan MPD, Indonesia pun dipandang memiliki kemajuan dibandingkan Australia. Pihaknya pun telah bekerja sama dengan beberapa operator seluler selama lima tahun untuk pengembangan hingga pemanfaatan MPD.

"(Cara kerjanya) Jadi, saya ada di sini dan nomor saya tercatat sebagai orang Bali yang ada di Bali. Begitu ke Jakarta, saya tercatat melakukan perjalanan dan dideteksi dari MPD tadi. Australia belum melakukan itu dan tadi disampaikan bahwa kita leading untuk itu," bebernya.

Sementara itu, David mengaku mendapatkan pengalaman menarik dari kunjungan ke kantor BPS Bali tersebut. Salah satunya seperti perilaku pegawai yang sangat ramah. Selain itu, dia mengaku tertarik seusai menyaksikan acara rilis bulanan BPS yang digelar secara daring.

"Kami menghargai hubungan ini dan kami bekerja keras untuk berkontribusi pada pengembangan BPS Indonesia seperti yang dikatakan Ibu Amalia bahwa tidak hanya kemitraan. Tetapi, juga persahabatan dan kami telah bekerja untuk memperkuat hubungan kami," tuturnya.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads