Sopir Truk di Kupang Keluhkan Solar Langka, Begini Respons Pertamina

Sopir Truk di Kupang Keluhkan Solar Langka, Begini Respons Pertamina

Simon Selly - detikBali
Rabu, 26 Nov 2025 11:27 WIB
Antrean truk di salah satu SPBU di Kota Kupang, NTT, Rabu (26/11/2025). (Foto: Simon Selly/detikBali)
Antrean truk di salah satu SPBU di Kota Kupang, NTT, Rabu (26/11/2025). (Foto: Simon Selly/detikBali)
Kupang -

Sejumlah sopir truk di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengeluhkan langkanya bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Sudah beberapa hari terakhir mereka kesulitan mendapatkan solar.

Salah satu sopir truk, Nus, mengaku sudah dua pekan kesulitan membeli solar. Pria berusia 38 tahun itu bahkan harus mengantre di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kupang demi mendapatkan bensin untuk truknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah mau dua minggu ini kami sulit sekali dapat solar. Kami juga tidak tahu kenapa," ujar Nus di Kupang, Rabu (26/11/2025).

Sopir truk tangki air itu berharap pemerintah segera memberi solusi terkait kelangkaan solar tersebut. Terlebih, Nus harus melayani banyak warga yang memerlukan air bersih.

ADVERTISEMENT

"Masyarakat banyak yang pesan air. Kami belum antar karena solar ini susah didapat sampai sekarang," imbuhnya.

Nus menduga ada permainan terkait kelangkaan BBM tersebut. Sebab, dia berujar, hal serupa kerap terjadi saat akhir tahun maupun jelang Natal dan tahun baru (Nataru).

"Patut kita duga begitu. Kenapa? Karena kalau dekat Natal itu minyak tanah, bensin, pasti saja ada yang susah didapat," ujar Nus.

Pertamina Klaim Penyaluran BBM Sudah Sesuai Kuota

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menjelaskan BBM untuk Pulau Timor disuplai melalui dua fuel terminal, yakni Fuel Terminal Tenau dan Fuel Terminal Atapupu. Adapun, cakupan wilayah distribusinya meliputi Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Timor Tengah Utara.

"Secara umum, ketersediaan BBM jenis biosolar di SPBU wilayah Pulau Timor berada dalam kondisi aman dan mencukupi," ujar Ahad saat dikonfirmasi, Rabu.

"Apabila terdapat lembaga penyalur yang mengalami kekosongan, hal tersebut disebabkan oleh penyesuaian kuota, karena lembaga tersebut telah menyalurkan BBM melebihi batas yang telah ditetapkan. Penyesuaian ini dilakukan untuk memastikan BBM subsidi tetap tersedia dan dapat dinikmati masyarakat hingga akhir Desember 2025," imbuhnya.

Ahad menegaskan penyaluran BBM ke setiap SPBU dilakukan berdasarkan kuota resmi yang ditetapkan pemerintah. Pertamina Patra Niaga, dia berujar, berkomitmen menyalurkan BBM subsidi sesuai dengan kuota serta titik layanan penyalur yang telah ditetapkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

"Saat ini Pertamina Patra Niaga tengah berkoordinasi dengan Pemerintah dan BPH Migas terkait penambahan kuota biosolar," katanya.

Hingga Oktober 2025, Ahad melanjutkan, realisasi penyaluran BBM subsidi biosolar di Pulau Timor tercatat mencapai 45 ribu kiloliter (kl) atau sekitar 83 persen dari total kuota tahun 2025. Menurutnya, Pertamina terus memperketat pengawasan agar penyaluran BBM lebih tepat sasaran kepada konsumen yang berhak serta meminimalkan potensi penyelewengan oleh pihak yang tidak berwenang.

"Dengan langkah-langkah tersebut, kami berharap proses distribusi dapat berjalan lancar dan kondisi di lapangan segera kembali normal," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Pertalite Tercampur Air Bikin Motor Warga Tasikmalaya Mendadak Mogok"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads